Pengumuman Penerima Kartu Prakerja tak Jelas Juntrungnya

Pengumuman peserta program Kartu Prakerja gelombang pertama kembali diundur. Kebijakan itu untuk meningkatkan ketepatan penerima manfaat program.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, tim pelaksana masih memverifikasi data peserta secara spesifik. Pihaknya berdalih verifikasi antara foto yang diunggah (upload) dengan foto KTP membutuhkan waktu lebih lama.

“Pengunduran pengumuman sejak kemarin (Senin, 20/4). Kami fokus melakukan langkah-langkah ekstra untuk memverifikasi identitas peserta gelombang pertama lebih cermat,” kata Panji di Jakarta, Selasa (21/4) dikutip Harian Nasional.

Pihaknya masih memproses dan mengalokasikan 200 ribu peserta untuk memasuki kegiatan pelatihan di gelombang pertama. Selain itu, tim program Kartu Prakerja baru bisa memberikan data pendaftaran baru hari ini. “Kami akan umumkan, mungkin besok (Rabu, 22/4),” ujarnya.

Sebelumnya, Kemenko Perekonomian menjadwalkan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang kedua dibuka Senin (20/4) pukul 08.00 WIB hingga Kamis (23/4) pukul 16:00 WIB. Beragam pelatihan yang disediakan hanya bersifat daring (online) di tengah pandemi COVID-19.

Saat ini, pemerintah telah menyesuaikan mekanisme Kartu Prakerja  dalam merespon dampak pandemi terhadap pekerja dan pencari kerja. Pemerintah telah meningkatkan bantuan insentif menjadi Rp 3,55 juta per peserta.

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyayangkan keterlambatan pengumuman peserta program Kartu Prakerja gelombang pertama. Saat ini, insentif program tersebut sudah ditunggu penerima di gelombang pertama. “Di saat seperti ini, kerja cepat dan tepat tidak bisa ditawar lagi,” katanya.

Ia mengkhawatirkan, penundaan tersebut dapat menumbuhkan ketidakpercayaan dan keterlambatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat saat ini.

Rendy berharap, momentum penundaan pengumuman mesti dimanfaatkan pemerintah untuk validasi data lebih teliti. Peserta yang lolos di gelombang pertama masih sangat mungkin ditambah.

“Penerima Kartu Prakerja sekitar 2 juta di tahap pertama, relatif masih sedikit jika dibandingkan pengangguran yang ada.”