Aktivis 98: Jokowi Nampak sebagai Kepala Jongos Nasional daripada Kepala Negara

Pidato visi dan misi kemenangan Joko Widodo (Jokowi) bukan nampak sebagai kepala negara tetapi kepala jongos nasional.

“Pidato visi dan misi lebih tampak sebagai kepala jongos nasional, ketimbang sebagai kepala negara,” kata aktivis 98 Haris Rusly Moti kepada suaranasional, Ahad (14/7/2019).

Kata mantan Ketua Umum PRD itu tak melihat presiden dan seluruh elite politik punya visi terkait bangsa ke depan. “Selain masalah operasional, seperti infrastruktur, perizinan, dll. Itu sih tugas operasional dari kepala jongos nasional,” jelas Haris.

Haris mengatakan, China punya tiga visi besar dan tiga tahap untuk kuasai dunia. Pertama, supremasi teknologi pada tahun 2025 (7 tahun dari sekarang).

“Kedua, supremasi finansial atau menempatkan Shanghai sebagai pusat keuangan dunia tahun 2035 (17 tahun dari sekarang). Ketiga, supremasi militer di dunia pada tahun 2049 (31 tahun dari sekarang),” ungkapnya.

Selain itu, kata Haris, secara internasional, era penjajahan multinasionalisme (MNC, dll.) akan segera berakhir. Demikian juga era multilateralisme (IMF, WB, WTO, dll.) juga akan segera menjadi hiasan sejarah.

“Bahkan perlombaan teknologi saat ini dapat mempercepatnya tenggelamnya supremasi negara bangsa,” pungkasnya.