Serangan Jantung, Warga Jepara Meninggal di Desa Sidorejo Lamongan

Nahas menimpa Nor Kholis (40) asal Desa Sowanlor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara yang bertempat tinggal di Dusun Jati Desa Sidorejo Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan, diduga sakit jantungnya kambuh Ia tewas saat hendak mandi, Jumat(28/12) sekitar pukul 21.30 WIB. Kejadian ini ketahui pertama kali oleh Subroto(55) petani warga setempat.

Peristiwa ini bermula korban bermaksud hendak mandi dikamar mandi milik Mukhaya(55) tetangganya. Kemudian ia meminta bantuan kepada Subroto untuk mengantarnya ke kamar mandi milik Mukhayah yang berada disebelah rumahnya karena badannya merasa lemah.

Karena korban meminta bantuan untuk diantarkan ke kamar mandi maka akhirnya korban oleh Subroto diantor ke kamar mandi milik Mukhayah yang ada disebelah rumah milik korban. Korban diantar oleh Subroto dengan cara dipegangi dan dituntun begitu sudah sampai kamar mandi korban masuk, namun tidak lama lagi korban memerintah Subroto untuk mengambilkan sarung.

Kemudian Subroto menunggu korban disamping kamar mandi. Selanjutnya selama kurang lebih dua menit tidak terdengar seperti orang mandi karena panasaran maka Subroro berinisiatif untuk berusaha melihatnya, begitu dilihat ternyata korban sudah dalam keadaan tergeletak dan meninggal dunia di dalam kamar mandi dengan posisi kepala berada di sebelah selatan dan juga masih memakai celana dalam.

Melihat kejadian tersebut lalu Subroto memberitahukan kepada Tarjo dan Mukhayah. Selanjutnya oleh warga kejadian diberitahukan ke perangkat desa setempat dan diteruskan melaporkan ke Polsek Sugio.

Kasubbag Humas Polres Lamongan Kompol Harmudji, saat dikonfirmasi, Sabtu(29/12) mengatakan, hasil pemeriksaan keterangan saksi, sebelum ditemukan tewas korban sebelum telah berobat ke dokter pada Kamis(27/12) karena terasa badannya terasa sakit dan korban saat meminta diantarkan mandi, korban bilang badannya sudah terasa lemas.

“Hasil pemeriksaan tim medis korban meninggal dunia karena diduga akibat serangan jantung dan tidak ditemukannya tanda-tanda bekas kekerasan,” ungkapnya. (Rinto)