Pembela Pancasila Sejati, Merusak Kantor Radar Bogor, Jual Indosat & Datangkan TKA China

Massa PDIP geruduk kantor Radar Bogor (IST)

Pembela Pancasila sejati itu merusak kantor Radar Bogor, menjual Indosat, mengeluarkan kebijakan BLBI serta mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) China.

Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Jumat (1/6). “Yang mengklaim paling Pancasilais justru kelakuannya anarkis,” ungkapnya.

Kata Rahman, tafsir tunggal dan klaim paling membela Pancasila justru sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.

“Kalau klaim paling Pancasila terus menjual Indosat, mendatangkan TKA China, justru kebijakan yang sangat bertentangan dengan Pancasila,” paparnya.

Ia mengatakan, rakyat sudah bisa menilai orang-orang yang klaim paling membela Pancasila.

“Pancasila hanya dijadikan proyek untuk menguras uang negara dengan menggaji orang-orang yang nilainya di atas Rp 100 juta,” papar Rahman.

Sebelumnya massa PDIP mendatangi kantor Radar Bogor dan merusak barang-barang seperti meja dan kursi, Rabu (31/5).

Massa berseragam merah memprotes judul Radar Bogor ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’ yang terbit, Rabu (31/5).

Sekretaris DPC PDIP Kota Bogor, Atty Soemadikarya mengatakan, judul Radar Bogor menyalahi etika dan menyinggung keluarga besar PDIP.

“Menurut pandangan kita sebagai kader partai PDIP, jelas itu sangat tendensius di mana data ditampilkan itu tidak berbasiskan data yang sebenarnya,” ujar Atty.

“Ketua umum menerima gaji Rp 112 juta dengan judul ‘Ongkang-Ongkang Kaki’, sampai detik hari ini ketua umum saya tidak pernah menerima walaupun itu memang sudah dianggarkan, kan enggak bisa dia membuat asumsi yang tidak berdasarkan data maka kita sebagai kader partai demi kehormatan ketua umum diatas segalanya kita siap membela,” jelasnya.

Menurut Atty, redaksi Radar Bogor menjelaskan bahwa judul berita pada halaman utama tentang gaji BPIP yang diambil dari ucapan Amien Rais.

“Judul berita itu kata redaksinya mengikuti hasil celotehannya Amien Rais, enggak bisa gitu dong harus berbasis data yang sebenarnya,” ungkapnya.

Sementara Pimpinan Redaksi Radar Bogor, Tegar Bagja mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Tiba-tiba, puluhan orang dari kader dan simpatisan PDIP menggeruduk kantornya.