Ditanggapi Dosen UI Terkait Rencana Jokowi Mengirim BEM UI ke Asmat, Fadjroel Membisu

Fadjroel Rachman (UI)

Dosen Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola menanggapi Fadjroel Rachman yang mendukung langkah Presiden Jokowi mengirim aktivis BEM UI ke Asmat.

“Bung, kata yg digunakan Presiden @jokowi bukan “mengundang”, bukan juga “mengajak”; tapi “mengirim”. Kata “mengirim” hanya cocok utk barang atau bawahan. BEM UI bukan barang dan juga bukan bawahan Presiden @jokowi,” kata Thamtin di akun Twitter-nya @tamrintomagola.

Thamrin menanggapi seperti itu setelah Fajroel berkicau di akun Twitter-nya @fadjroel: “Alhamdulillah, Presiden @jokowi akan mengundang BEM @univ_indonesia ke Papua, melihat tantangan perjuangan berat membangun infrastruktur & mensejahterakan Papua. Ayo adik2ku sealmamater di UI yg terpelajar & cendekiawan bersama memajukan demokrasi & NKRI”.

Fadjroel tidak menanggapi pernyataan dari Thamrin. Pendukung Jokowi yang saat ini menjadi Komisaris PT Adhi Karya itu terus memuji semua langkah yang dilakukan Presiden Jokowi.

Thamrin juga mencontohkan Jokowi menanggapi protes mahasiswa itu seperti Seorg bapak dikritik pedas oleh putrinya saat sarapan pagi.

“Bapaknya tersenyum saja dan dengan kalem-dingin bilang: “gimana kalo mulai besok kamu gantikan peran sy sbg ayah dan sy menjadi puterimu. Biar tau rasa kamu gimana beratnya jdi ayah,” tulis Thamrin.

Kata Thamrin, akar masalah di Asmat adalah pelayanan dasar publik yang buruk dan Sistem pemantauan dan peringatan dini yang lumpuh.

“Kedua hal inilah yg perlu dibenahi Presiden @jokowi. Bukan mengirim Ketua BEM UI ke Asmat. Dia bukan birokrat n bukan akhli dlm pembenahan akar masalah. Proporsional lah,” pungkasnya.