Ini Dia Gaya Rambut Wakil Walikota Palu ‘Pasha Ungu’ yang Jadi Kontroversi

Pasha Ungu
Gaya Rambut Pasha Ungu – ist

Model potongan rambut wakil walikota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin alias Pasha ‘Ungu’ jadi kontroversi. 

Pasha mengatakan saat itu ia hanya menyesuaikan tema undangan dan tampil rapi di televisi.

“Pertama, undangan Tompi-Glenn itu berkaitan dengan musisi yang terjun ke politik terjun ke daerah. Kebetulan rambut saya memang kondisinya setengah panjang. Nah, supaya tampilnya lebih rapi di hadapan pemirsa, saya geser ke belakang rambutnya. supaya lebih rapi saya ikat, bukan berarti gondrong,” jelas Pasha seperti dilansir detikcom, Senin (22/1/2018). 

Dirinya menegaskan dia memahami aturan yang mengikat pejabat daerah. Gaya rambut dikuncir hanya bagian dari gimmick untuk menunjukkan sisi anak band yang melekat dirinya.

“Kami ini paham kok kan yang mengikat pejabat ini kan dua aturan dan etika. Kami tidak membela diri, kami berpikir tidak melanggar etika. Kalau disinggung rambutnya kepentingan waktu itu memang waktu itu musisi jadi kepala daerah, jadi nuansa itu kita tampilkan. Bukan berarti nge-mix seakan-akan mau pamer, bukan,” lanjutnya.

Pasha pun merasa tak melanggar aturan. Ia kemudian mempertanyakan kenapa hanya dirinya yang disorot. 

“Kami pribadi tidak merasa melanggar aturan, tidak melanggar etika, karena kami tampil rapi, kecuali saya tampil kucel, rambut dikedepanin seperti anak metal. Coba lihat deh kepala daerah-daerah ada yang jenggotnya panjang, kumisnya panjang, segala macam, kenapa Pasha terus,” tanyanya.

Vokalis band Ungu itu menambahkan Mendagri Tjahjo Kumolo dan Wali Kota Palu Hidayat juga menyatakan tak ada aturan yang ia langgar. Soal rambut yang dikuncir, menurut Pasha, itu gaya menyisir saja. 

“Ini kan tinggal teknis mau sisir ke belakang, mau sisir ke samping, mau kita sisir ke mana yang penting rapi. Itu kita bicara etika, kita kan kalau mau berdebat sama netizen panjang-lebar, itulah salah satu (alasan) Aa nggak main medsos, kita mau berdebat dengan orang yang nggak dikenal, orang yang nggak kita tahu,” bebernya. 

Ia pun meminta polemik gaya rambutnya itu tak lagi dipersoalkan. Ia juga gemas karena merasa disorot soal gaya rambut dan baju seragam.

“Ini aku mau memberikan pendekatan edukatif jangan sampai Pasha terkesan membela diri. Memang kenapa dengan baju dinas ini, ini kan baju kerja, nggak ada hubungannya dengan kumis, jenggot, kenapa orang gundul kok nggak ditegur kok gundul, kita yang rambutnya masih tumbuh ini kok malah dianggap,” imbuhnya.

Pasha mengatakan masih banyak tugasnya sebagai kepala daerah yang harus dikerjakan. Suami Adelia Wilhelmina itu tak mau pusing soal gaya rambut yang dinilainya tak relevan dengan pekerjaannya sebagai kepala daerah.

“Biar terkesan ada anak band-nya, ‘Aa kalau bisa pakai baju dinas.’ Itu mereka yang minta kan supaya acara untuk pemirsa, untuk informasi gini lho anak band yang jadi kepala daerah, dan Aa satu-satunya loh anak band yang jadi kepala daerah,” cetusnya.

“Saya ini baru pulang, dari jam 11.00 Wita menemui warga. Ada tuntutan masyarakat, kami aparat pemerintah ini sudah ada keputusan membuat pembuangan sementara fly ash kebetulan dalam proses masih ada beberapa masyarakat yang keberatan. Ini kan lebih penting daripada ngurusin rambut,” pungkas Pasha.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News