Pada 2018 bukan hanya tahun politik yang memunculkan kegaduhan tetapi potensi konflik sosial yang diakibatkan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat kecil.
Demikian dikatakan aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (13/1). “Potensi konflik bisa dilihat suara protes nelayan, rakyat yang menjerit akibat harga beras yang meroket tinggi,” kata Salim.
Menurut Salim, kebijakan impor beras sangat berdampak pada petani. “Beras impor membanjiri pasaran dan harga beras dari petani anjlok. Ini kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat,” ungkap Salim.
Kata Salim, Rezim Jokowi telah gagal dalam mengelola manajemen pemerintah dengan baik. “Kalau kalangan rakyat sudah dirugikan maka suara protes ada di mana-mana,” jelas Salim.
Selain itu, mantan tahanan politik era Presiden Soeharto ini mengatakan, pencitraan penguasa saat ini tidak bisa menghalangi rakyat melakukan protes terhadap Rezim Jokowi. “Rakyat sudah tidak peduli dengan pencitraan penguasa saat yang terlihat pro rakyat,” pungkasnya.