Terbongkar, Ada Kebohongan Pertamina Ambil Blok Mahakam 100 Persen

Ilustrasi Blok Mahakam (IST)

Sikap Pertamina “zaman old”  yang awalnya akan menguasai 100 % saham di blok Mahakam dan akhirnya hanyalah merupakan angin sorga saja bagi rakyat Indonesia , padahal Kementerian ESDM telah memberikan hak  100 % sahamnya kepada Pertamina pada tahun 2015 , kemudian oleh  Elia Masa Manik dengan mekanisme “b to b” mengubah kebijakan share down saham Pertamina dari 30 %  akhirnya menjadi 39 % itulah Pertamina “zaman now”

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman dalam pernyataan kepada intellijen, Rabu (3/1).

Kata Yusri, ebijakan Pertamina zaman now ini pantaslah dicurigai oleh publik bahwa ada “anunya untuk si nganu dan kawan kawannya untuk 2019”.

“Dan tentu model pengelolaan energi seperti ini dalam perspektif ketahanan energi nasional tidak akan  ditemukan diberbagai negara lain hanya dilakukan  Pertamina zaman now,” jelas Yusri.

 

BACA JUGA:

Selain itu, ia mengatakan, Pertamina sudah menyatakan tidak ekonomis mengelola blok  East Kalimantan dan blok Attaka yang terletak  berdampingan dengan blok Mahakam akibat adanya kewajiban  ASR (Abadonment Site Restoration) atau biaya pemulihan lapangan paska berhentinya produksi  padahal biaya ini sudah termasuk dalam tanggung jawab operator lama dengan skema “cost recovery”

“Paradok  Pertamina saat ini malah tertarik akan mengelola blok Sonatrach di Aljazair produksinya hanya 20.000 sd 30.000 BOPD produksinya tidak jauh beda blok East Kalimantan dan blok Attaka di Kalimantan malah sikap ini  dianggap sebuah prestasi seperti dikatakan dengan sangat bangganya pada berbagai media pada tgl 22 Desember 2017 oleh dirut Pertamina zaman now,” pungkasnya.