Rezim Joko Widodo (Jokowi) antikritik dan paranoid dengan penangkapan terhadap alumni 212 Asma Dewi.
“Menangkap Asma Dewi seorang alumni 212 dan sering mengkritik penguasa menandakan Rezim Jokowi antikritik dan paranoid,” kata aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Senin (11/9).
Kata Salim, isu yang dikembangkan Asma Dewi terkait dengan Saracen dan disebarkan melalui buzzer istana dan media pendukung penguasa. “Padahal Asma Dewi hanya perempuan yang peduli pada bangsa dan negara,” ungkap Salim.
Mantan tahanan politik era Soeharto ini mengatakan, cara represif yang dilakukan Rezim Jokowi justru memunculkan perlawanan dari rakyat.
“Rakyat ditekan bukannya takut justru makin semangat dalam mengkritik penguasa. Saat ini rakyat sudah sadar berbagai pencitraan yang dilakukan penguasa,” jelas Salim.
Salim mengingatkan, penangkapan Asma Dewi maupun aktivis lainnya akan memunculkan kegaduhan politik. “Rezim Jokowi meminta memerangi hoax dan fitnah tetapi membiarkan hoax serta fitnah yang disebar pendukungnya sendiri,” pungkas Salim.