Aktivis media sosial (medsos) yang diundang di istana ada yang suka menyebarkan kebencian dan bicaranya memecah belah bangsa Indonesia.
“Bagaimana orang yg selalu menyudutkan dan melakukan ujaran kebencian disebut Penggiat Sosial dan diajak diakusi oleh Penguasa selama 3 jam, dan juga beberapa nama akan menjadi pembicara seminar NKRI, padahal kalau bicara selalu memecah belah anak -anak bangsa,” kata wartawan senior Nanik Sudayati di akun Facebook-nya.
Kata Nanik, beberapa aktivis medsos yang diajak berbicara tertutup oleh Presiden Jokowi di Istana pernah melecehkan Habib Rizieq, Islam dan Prabowo Subianto.
“Habib Rizieq yg demikian berjuang untuk Islam pun dikuyo -kuyo dan dilecehkan habis di dunia maya, Pak Prabowo juga dihina -hina dan difitnah,” ungkap Nanik.
Nanik mengatakan, saat ini aktivis sosial yang sebarkan fitnah masih dalam lingkaran kekuasaan
“suatu saat dia akan kembali ke habitat semula, dan ketika dia bukan siapa-siapa atau tidak punya backing utk “menginjak-injak orang lain, maka dia akan nangis darah di sisa hidupnya,” papar Nanik.
Menurut Nanik, pertemuan tertutup Jokowi dengan aktivis medsos justru akan memunculkan perlawanan gerilya di dunia maya.
“Prediksi saya warung -warung akan mulai ramai, orang akan lebih senang berjuang dng cara gerilya , karena Medsos yg “diinteli” sudah tidak menarik lagi,” pungkas Nanik.