Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai sosok ‘mujtahid’ atau pembaharu buat Jakarta dan umat Islam.
“Ahok itu seorang “mujtahid” dalam arti berupaya sungguh-sungguh dalam pembaharuan di Jakarta dan buat umat Islam,” kata alumni madrasah Qudsiyyah Kudus, Muhammad Sabilul Haq dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (10/4).
Kata Sabil, sosok Ahok sangat tepat memimpin ibu kota karena bisa mengatasi persoalan Jakarta.
“Ahok juga tegas dengan kelompok Islam garis keras. Selama memimpin Jakarta kelompok Islam garis keras tidak berkutik dan bisa dibubarkan,” ungkap Sabil.
Sabil membantah Ahok tidak berpihak kepada umat Islam. “Selama lawan politik Ahok selalu megopinikan Ahok melawan Islam buktinya membangun masjid, mengumrohkan marbot, membuat pesantren, membangun ekonomi umat. Ini sangat jelas keberpihakan Ahok kepada umat Islam,” papar Sabil.
Selain itu, ia mengatakan, umat Islam Jakarta tidak perlu ragu memilih Ahok di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. “Memilih pemimpin non Islam itu tidak ada larangan, karena kita sistem demokrasi di mana ada DPRD yang memberikan kontrol. Dan juga ada lembaga-lembaga lain. Yang dilarang itu pemimpin seperti raja di mana ucapan bisa menjadi aturan,” pungkas Sabil.