Tak Ikuti Ketum GP Ansor Pilih Ahok-Djarot, Kader Ansor: Ancaman Neraka

Ahok, Abdul Azis dan Yaqut Cholil Qaumas (IST)
Ahok, Abdul Azis dan Yaqut Cholil Qaumas (IST)

Semua kader Ansor DKI Jakarta harus mengikuti perintah Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas untuk memilih Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

“Saya sebagai kader Ansor Jakarta Selatan mengikuti perintah Ketum GP Ansor Gus Tutut (Yaqut Cholil Qaumas) memilih Ahok-Djarot,” kata kader Ansor Kecamatan Jati Padang, Jakarta Selatan, Ahmad Fathoni Nurul Haq dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad ( 9/4).

Kata Fathoni, tidak mengikuti perintah Ketum GP Ansor ancamannya neraka.

“Karena kader Ansor harus ikuti perintah Ulil Amri dalam hal ini Gus Tutut. Dan itu sudah tercantum dalam Al Quran yaitu Taatlah kepada Allah, Rasul dan pemimpin kamu. Dan sudah jelas tidak mengikuti pemimpin berarti tidak mengikuti Al Quran dan itu ancamannya neraka,” papar Fathoni.

Menurut Fathoni, langkah GP Ansor memilih Ahok-Djarot itu sudah sesuai juga dengan hasil bahtsul masail kiai muda Ansor.

“Semua sudah ada pegangan dari bahtsul masail yang diselenggarakan GP Ansor tak masalah memilih pemimpin non muslim. Kiai muda yang memutuskan itu orang-orang alim yang berpendidikan tinggi di bidang agama,” jelas Fathoni.

Fathoni mengatakan, salah satu pembahas bahtsul masail kiai muda Ansor itu putra KH Maimoen Zubair yaitu DR KH Abdul Ghofur Maimoen.

“Gus Ghofur itu doktor ahli tafsir tentunya tidak gegabah memberikan putusan tidak masalah memilih pemimpin non muslim. Saya sebagai santri dan kader Ansor mengikuti saja,” pungkasnya