Larang Cuti Pasukan Oranye, Ahok tak Hargai dan Musuhi Umat Islam

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menghargai umat Islam dengan melarang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang biasa disebut Pasukan Oranye mengambil cuti.

“Harusnya petugas pasukan Oranye yang Islam boleh cuti, dan non Islam tak perlu cuti. Kalau semua pasukan Oranye tidak boleh cuti sama saja Ahok tak menghargai umat Islam,” kata pemikir Islam, Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Jumat (1/7).

Kata alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini, harusnya Ahok lebih bijaksana dalam memberikan kebijakan kepada pasukan Oranye saat lebaran. “Kalau saya lihat Ahok ini sangat tidak suka kepada umat Islam, kebijakannya selalu menyulitkan umat Islam,” ungkapnya.

Baca juga:  Menteri Susi dan Luhut Beda Kasus Reklamasi, Upaya Jokowi Main Dua Kaki

Masduki mengatakan, sangat tidak masuk akal, larangan cuti pasukan Oranye agar kota Jakarta tetap bersih. “Nantinya ada pembagian saja, yang mau cuti siapa, dan tidak siapa, tentunya ada insentifnya bagi yang tidak cuti. Itu lebih bijak daripada melarang cuti bagi pasukan Oranye,” jelas Masduki.

Ahok melarang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang biasa disebut Pasukan Oranye mengambil cuti selama libur Lebaran. Dia menyarankan agar cuti diambil setelah Lebaran.

“Sebaiknya mereka cuti Lebaran setelah Lebaran saja, karena kita tidak ingin kota Jakarta jadi kotor,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Medeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/6).

Baca juga:  Pemuda Aswaja Sebut Penggerak Demo 5 Mei Ulama Setan

Comments are closed.