Pecat Ishomuddin, PDIP: MUI Lembaga Otoriter Majelis Ulama Indonesia (MUI) Otoriter

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menjadi lembaga otoriter karena telah memecat KH Ahmad Ishomuddin (Gus Ishom) dari jabatan Wakil Ketua Komisi Fatwa.

“Kalau MUI memecat Gus Ishom karena argumennya, saya memandang MUI sudah menjadi lembaga yang otoriter,” kata politikus PDIP Zuhairi Misrawi di akun Facebook-nya

Kata Zuhairi, MUI tidak mampu menampung pikiran-pikiran otoritatif, objektif, dan moderat.

Selain itu, ia mengatakan, sejak awal mengkritisi sikap keagamaan MUI karena dua alasan. Pertama, MUI secara harfiyah memaknai “awliya” dalam surat al-Maidah 51 sebagai pemimpin.

Baca juga:  Tubuh Tikus Berwajah Puan Maharani, Politikus PDIP Lamongan Kecam Keras BEM UI dan akan Laporkan ke Polisi

“Padahal jelas sekali jika merujuk pada kitab-kitab tafsir, bahwa makna “awliya” dalam ayat tersebut yaitu teman setia/penolong. Kedua, MUI tidak tabayyun ke Ahok perihal maksud ucapannya,” jelas Zuhairi.

Zuhairi mengatakan, Gus Ishom dalam persidangan juga menyampaikan dua hal tersebut, karena penting untuk sampai pada istinbath hukum.

“Dua hal tersebut membuktikan bahwa sikap keagamaan MUI–meminjam istilah Khaled Abou el Fadl–sebagai sikap otoriter, bukan sikap otoritatif,” pungkas Zuhairi.

Baca juga:  Diduga Terima Uang Korupsi BTS Rp 70 Miliar, GMPRI: KPK Harus Tangkap Politikus PDIP Said Abdullah