Mantan Petinggi Polri dan Ajudan di Era Presiden Soeharto Minta Kasus Ahok Diproses Hukum Secara Cepat

Capture di Video Ahok
Capture di Video Ahok

Aparat kepolisian tidak mengulur proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menistakan Kitab Suci Agama Islam Al Quran. 

“Ini penting karena penista agama Hindu di Bali telah divonis dengan pidana penjara 2 tahun. Sedangkan kasus Ahok ini dibiarkan tentu akan menyakitkan umat Islam,” kata mantan Ajudan Presiden Soeharto Irjen Pol (Purn) Anton Tabah dalam keterangan kepada suaranasional, Senin (17/10).

Kata Anton, proses hukum kasus Ahok dipercepat untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtimnas) sebagai contoh kasus penistaan agama tahun 1990 tapi kasusnya tak separah Ahok tapi kemarahan umat tak terbendung hampir membakar kantor Redaksi Kompas pemilik tabloid Monitor.

Tabloid Monitor yang dipimpin Arswendo Atmowiloto edisi 15 Oktober 1990 muat 50 tokoh yang dikagumi memposisikan Nabi Muhammad saw di bawah nama Arswendo. Ribuan umat Islam marah Pada terbitan berikutnya 22 Oktober 1990 Arswendo minta maaf melalui iklan di media-media. Namun tetap disidang dipengadilan dan divonis penjara selama 5 tahun.

Kata Anton, penistaan Agama oleh Ahok adalah melanggar  UU No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama Pelanggaran KUHP dan pelanggaran UU ITE UU No 1 PNPS Tahun 1965 Pasal 1

“Pasal itu berbunyi setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan dan mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari pokok-pokok ajaran agama itu,” ungkap Anton.

Kata Anton, Ahok juga dapat dijerat  UU ITE jika dipublish secara resmi oleh Pemprov DKI, seperti diketahui berbagai media 27 Sept 2016 Gubenur Ahok Kunjungan Ke Kep. Seribu dalam rangka Kerja sama dengan STP.

Kasus Anton, menghina Islam di negara Muslim terbesar di didunia ini dipantau oleh 1,7 miliar umat muslim sedunia oleh karena itu diharap aparat cepat menanganinya tanpa diskriminasi dan tak boleh dihambat oleh aturan apapun apalagi pada waktu yang sama penista agama Hindu divonis 2 tahun penjara.