Ini Cara Ahok Usir Rakyat Miskin dan Tempatkan Warga Keturunan Tionghoa di Jakarta

Ahok (IST)
Ahok (IST)

Wacana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dinilai merupakan upaya untuk mengusir warga tak mampu alias miskin ke luar kota.

“Kebijakan itu sama saja mengusir warga Jakarta yang miskin agar tidak berada di ibu kota. Ahok itu punya agenda hanya warga keturunan Tionghoa di Jakarta, model-model Singapura,” ungkap Ketua Front Betawi Bersatu (FBB) Akhmad Khusairi kepada suaranasional, Rabu (3/2).

Kata Khusairi, AhokĀ  sengaja ingin meningkatkan daya beli masyarakat, hingga pada akhirnya keluarga miskin tak mampu lagi berbuat apa-apa dan keluar dari Ibu Kota.

Tentu hal ini tak ubahnya seperti di Singapura. Dimana semua harga kebutuhan menjadi selangit. Hingga pada akhirnya tak mampu lagi untuk ditinggali warga yang berpenghasilan pas-pasan apalagi berpenghasilan rendah.

“Ahok harus ingat, tidak semua orang lahir di Jakarta itu langsung jadi orang kaya, dan harus ingat adanya Jakarta karena siapa yang berjuang. Emang dia ikut berjuang numpahin darah. Lagi ngapain sih nyusahin rakyat terus,” pungkasnya.

Ahok meminta peredaran BBM bersubsidi jenis premium dihapus di Jakarta. Pemerintah bisa mengalihkan subsidi ke bidang lain.

“Saya juga minta DKI supaya bensin premium dihapus saja. Tidak tepat subsidi diberikan ke minyak (BBM),” kata Ahok di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/2/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai, jauh lebih baik subsidi tidak lagi dalam bentuk pemotongan harga BBM. Karena tidak akan mengurangi jumlah kendaraan. Subsidi akan lebih baik dialihkan ke transportasi umum.