Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Upaya ini diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai mitra pendidikan untuk mempercepat implementasi program prioritas, mulai dari penguatan pendidikan karakter, revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pembelajaran mendalam (PM), hingga pengembangan koding dan kecerdasan artifisial (KA).
Sejak Juni 2025, Kemendikdasmen telah menjalin kolaborasi dengan sejumlah lembaga pendidikan dan organisasi, antara lain Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Majelis Dikdasmen Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), UNESCO, UNICEF, Universitas Negeri Malang, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, hingga kelompok masyarakat sipil dan swasta. Semua mitra tersebut berkomitmen menyelaraskan program pendidikan yang sejalan dengan prioritas pemerintah.
“Tindak lanjut dari kerja sama tersebut salah satunya berupa pelaksanaan bimbingan teknis untuk penguatan pendidikan karakter, PM, koding, dan KA. Di semester kedua tahun ini, program sudah mulai berjalan di sejumlah sekolah sasaran secara bertahap,” jelas Dirjen PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto, Ahad (18/8/2025).
Ia menambahkan, setiap mitra yang telah menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) akan difasilitasi Kemendikdasmen. Program ini tak hanya terbatas pada PM dan KA/koding, tetapi juga meliputi digitalisasi pembelajaran, revitalisasi sekolah, hingga penguatan UKS melalui program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Menurut Gogot, program PM dan KA/koding ditargetkan menyasar 45 ribu sekolah penerima BOS Kinerja maupun BOS Reguler di seluruh Indonesia. “Program ini berkelanjutan, 2025 merupakan awal mula penerapan yang akan terus diperluas,” ujarnya.
Kemendikdasmen juga berencana mengundang kembali 70 lembaga mitra tahap kedua pada Agustus 2025 untuk menyusun tindak lanjut bimbingan teknis. “Kami pastikan semua mitra mendapat kesempatan yang sama. Yang belum terlibat pada bulan ini akan difasilitasi di kegiatan berikutnya,” tegas Gogot.
Dengan semangat gotong royong, Kemendikdasmen berharap kolaborasi lintas organisasi pendidikan ini mampu memperkuat upaya pemerintah dalam menghadirkan pendidikan bermutu, inklusif, dan relevan dengan perkembangan zaman.