1.000 Bibit Disebar di Desa Lopang Lamongan dalam Penyuluhan Pertanian Bersama TNI, Unisla, dan Dinas Kehutanan

Upaya menciptakan kemandirian pangan nasional terus digalakkan dari tingkat desa. Pada Jumat malam, 1 Agustus 2025, Balai Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, menjadi saksi kolaborasi lintas elemen dalam kegiatan bertajuk “Penyuluhan Pertanian dan Penyebaran 1.000 Bibit untuk Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada Pangan.”

Kegiatan yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 Universitas Islam Lamongan (Unisla) itu diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari unsur TNI, Dinas Kehutanan, kelompok tani, Karang Taruna, mahasiswa KKN, serta masyarakat umum.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pelda Edi Santoso selaku Pj. Danramil 0812/05 Kembangbahu, Ibu Nur Aisyah dari Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Bojonegoro, dosen penyuluh dari Unisla, Kepala Desa Lopang Suparto, serta jajaran Babinsa dan Satgas Pandu Kodim 0812 Lamongan.

Aksara Kalijaga selaku koordinator desa KKN menyampaikan, penyuluhan ini merupakan wujud kontribusi mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat desa akan pentingnya pertanian berkelanjutan. Selain penyuluhan, sebanyak 1.000 bibit tanaman disebar kepada kepala dusun, kelompok tani, serta Karang Taruna.

“Kami berharap Senin nanti bersama masyarakat, bibit yang kami bagikan malam ini bisa mulai ditanam. Ini bagian dari upaya membangun kesadaran menanam dan merawat,” kata Aksara.

Baca juga:  Aktivis Lamongan Sindir Pemerintah: Rakyat Majikan, Bupati Cuma Karyawan!

Kepala Desa Lopang, Suparto, mengapresiasi keterlibatan aktif mahasiswa KKN dalam menghidupkan kembali semangat bercocok tanam di kalangan masyarakat. Ia berharap bibit yang diberikan dapat dijaga dan menjadi awal kemandirian pangan di desa tersebut.

Hal senada disampaikan Pelda Edi Santoso. Ia menegaskan kegiatan ini adalah bagian dari implementasi Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam ketahanan pangan.

“Masyarakat Desa Lopang punya potensi besar di sektor pertanian. Kegiatan seperti ini menjadi sarana berbagi ilmu dan praktik, khususnya kepada generasi muda dan para mahasiswa agar mencintai dunia pertanian,” ujarnya.

Sesi penyuluhan menjadi sorotan utama kegiatan ini. Serda Krisna Wijayanto dari Satgas Pandu Kodim 0812 Lamongan membawakan materi mengenai Pertanian Berkelanjutan dan Peran Pemuda Desa dalam Pertanian Modern.

Dalam paparannya, Serda Krisna menjelaskan bahwa TNI melalui Satgas Pandu tidak hanya menjaga keamanan negara, tetapi juga mendukung penuh ketahanan pangan nasional. Ia mencontohkan penggunaan teknologi seperti drone penyemprot pestisida yang telah diuji coba di Kampung Pandu Jotosanur.

Baca juga:  Pembangunan Gedung Baru SMA Hasyim Asyari Lamongan Menelan Biaya Miliaran Rupiah Diduga Menyimpang

“Kita tidak boleh malu bertani. Justru melalui pertanian yang efisien, modern, dan tetap ramah lingkungan, kita bisa berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan,” tegasnya.

Sementara itu, Ibu Nur Aisyah dari Dinas Kehutanan Bojonegoro menekankan pentingnya penanaman produktif. Bibit buah yang dibagikan harus dipersiapkan dengan lubang tanam ukuran 40×40 cm dan dibiarkan dua minggu sebelum ditanam agar tanah gembur. Ia juga mendorong pelestarian pohon juwet, mengingat Desa Lopang memiliki potensi wisata petik buah juwet.

Menjelang akhir acara, sesi tanya jawab berlangsung aktif diikuti penyerahan simbolis bibit buah-buahan kepada Kepala Dusun Desa Lopang. Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama, menandai berakhirnya rangkaian acara yang berjalan dengan tertib, lancar, dan penuh semangat gotong royong.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa swasembada pangan bukan hanya slogan, melainkan bisa dimulai dari gerakan kecil namun terukur di desa. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, TNI, pemerintah desa, dan dinas terkait, Desa Lopang menunjukkan bahwa kedaulatan pangan bisa dibangun dari akar rumput. (Hadi Hoy)

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News