Prabowo Menghadap Xi Jinping, Kajian Politik Merah Putih: China Pengendali Penguasa Indonesia

Prabowo menghadap Xi Jinping dan disebut sebagai presiden terpilih Indonesia menunjukkan China sebagai pengendali penguasa Nusantara.

“Pengendali dan penguasa di Indonesia buru-buru memanggil Prabowo yang telah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024, agar segera menghadap tuannya,” kata koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (4/4/2024).

Undangan Xi Jinping kepada Prabowo di tengah perselisihan Pilpres masih berlangsung di MK adalah bentuk lain merupakan unjuk kekuatan ( “Show of Force” ) seperti memberi pesan bahwa atas jaminan RRC semua hambatan atau penghambat bisa dimusnahkan.

“Kita rakyat Indonesia harus waspada atas bermacam-macam tipuan Jokowi patut diduga atas remote dari kekuatan yang lebih besar telah memporak porandakan proses demokrasi hanya sekedar permainan aksesoris,” jelasnya.

Atas undangan Xi Jinping “Menteri Pertahanan Bapak Prabowo Subianto hari ini ( Minggu ) berangkat dari Jakarta untuk melakukan kunjungan resmi ke Republik Rakyat China sampai dengan tanggal 2 April 2024”.

Kata Sutoyo, Basa basi politik untuk konsumsi rakyat jelata bahwa kunjungan Prabowo dalam rangka memperkuat kerja sama dan hubungan bilateral negara, terutama di bidang pertahanan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kedua negara dalam memperkuat dialog dan kerja sama strategis, yang sangat penting bagi keamanan dan stabilitas regional.

“Basa basi retoris tersebut bisa mengecoh atas kejadian politik yang sebenarnya sedang berlangsung di Indonesia bahwa  China terus melebarkan dan memperkuat politik invasi OBOR dan memperkokoh politik Lebensraum – nya (“ruang hidup”, berarti tanah dan bahan mentah), dan ruang tersebut harus di ambil dari Indonesia,” jelasnya

Sinyal lain yang sedang terjadi atas panggilan Xi Jinping kepada Prabowo adalah akan adanya pesan bahwa Prabowo harus terlibat memperkuat mematahkan semua keputusan Mahkamah Konstitusi yang akan merugikan Oligarki dan China.

Pada bulan Juni 2023 Presiden Xi Jinping bersama para petinggi komunis lainnya coba membahas perkembangan politik di Indonesia. Bahkan saat itu hadir politisi dari Indonesia

Kegelisahan Xi Jinping telah bisa diatasi dengan baik oleh Jokowi dengan rekayasa politiknya yang sangat brutal asal Paslon O2 bisa menang.

Dengan cara apapun pada Pilpres 2024 dengan resiko politik dan ekonomi sebesar apapun Paslon O1 dan O3 harus bisa dilumpuhkan

Kata Sutoyo, kekuatan pendulum yang akan mengubah landscape politik secara nasional dan internasional, sesuai arah kekuasaan kebijakan komunis dipastikan  akan di matikan. China sangat khawatir deal deal kerjasama  politik dan ekonomi dengan China  di tata ulang kaum reformis.

Sayang niat licik tersebut sudah tercium dan ketahui masyarakat luas, yang sudah muak dengan akal bulusnya  akan muncul sebagai tameng kekuasaan boneka pengabdi penjajah gaya baru.

“Unjuk kekuatan ( Show of force ) harus dilawan dengan pengadilan rakyat sebagai pemilik syah kekuasaan. Politik itu dinamis , kekuasaan pasti silih berganti dan musim berburu segera tiba. Pengadilan rakyat pasti akan mengadili Jokowi,” pungkasnya.