Mayoritas rakyat sudah menganggap proses pemilu dan pilpres 2024 sudah selesai. Hal itu tercermin dari hasil survey yang dilakukan lembaga polling kredibel di mana mayoritas mutlak rakyat Indonesia (89,9%) menyatakan menerima hasil pemilu dan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Namun disayangkan, tendensi rakyat tersebut seolah diabaikan oleh para pecundang pilpres 2024 yang tidak siap menerima kekalahan. Tak hanya menafikan suara rakyat, mereka juga masih tetap bernafsu mencari panggung dengan memakai arena sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan menebarkan narasi dan tuduhan kosong.
Keprihatinan atas fenomena itu diutarakan oleh pentolan aktivis 98 Sulaiman Haikal melalui rilis kepada wartawan Kamis (28/4).
Dalam rilisnya Haikal mengecam hobi Anies Baswedan membangun narasi indah namun kosong dalam perincian dan pembuktian. Tak hanya kosong, Anies juga seolah tak peduli jika narasinya dapat memercikkan perpecahan dan keresahan di tengah masyarakat.
Argumentasinya soal intervensi Jokowi dalam memenangkan paslon Prabowo Gibran (02) jelas hanya berdasarkan asumsi emosional Anies semata. Paslon 02 menang dipilih rakyat semata karena kepiawaiannya mengelola isu, dan karena pilihan kampanye program akan meneruskan dan menyempurnakan keberhasilan pemerintahan sebelumnya, khususnya pemerintahan Jokowi.
Paslon 02 juga aktif merangkul seluruh komponen masyarakat utamanya para tokoh bangsa. Sangat wajar 02 menang besar karena secara matematis dipilih oleh para pendukung Jokowi, Gibran, SBY, barisan pendukung parpol-parpol besar yang menyokongnya, dan pendukung Prabowo sendiri yang sangat besar jumlahnya.
Tuduhan Anies itu juga sulit dicerna oleh akal sehat. Bagaimana mungkin seorang Jokowi bisa mengatur jutaan aparatur sipil negara dan mengarahkan untuk memilih 02. Tidak masuk akal pula jika intervensi itu bisa masuk hingga ke bilik-bilik TPS yang tersekat dan dihadiri banyak orang. Narasi Anies mempersoalkan ancaman dan intimidasi, pemilu tidak jurdil, nyatanya tidak terbukti. Tak ada keluhan atau keributan di TPS sejak pencoblosan hingga penghitungan suara. Jikapun ada kendala dan desakan, pemungutan suara ulang bisa langsung dilakukan oleh penyelenggara tanpa beban.
Sulaiman Haikal aktivis reformasi 1998 ketua PIJAR Indonesia berharap Anies cepat sadar dan mengasihi rakyat. Menurut Haikal, rakyat Indonesia sudah lelah oleh seluruh proses pemilu yang banyak memakan energi dan biaya. Hal itu direfleksian oleh pilihan rakyat menjadikan pilpres satu putaran.
Terlebih pertengahan bulan puasa sudah lewat dan umat sedang fokus menyongsong lebaran. Seharusnya Anies menghentikan emosinya dan menjadikan lebaran momentum merajut kembali silaturahmi anak bangsa, bukan malah memprovokasinya.