Penghargaan Wakapolri kepada Prof.Dr. Sudarman,MA

Kunjungan Kerja Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen.Pol. Drs.Agus Andrianto, SH.MH di Provinsi Lampung antara lain menggelar silaturahmi Kebangsaan dan Presisi Polri untuk Negeri di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, 21 Desember 2023.

Hadir pada acara tersebut Gubernur Lampung, Kapolda, Danrem dan Forkopimda, Tokoh agama Tokoh masyarakat Tokoh Budaya dan mahasisa. Acara dikemas dengan nuansa kekeluargaan,ada tampilan musik dan seni dari berbagai daerah.

Wakapolri dalam sambutanya menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa dan budaya adalah karunia Allah yang Maha Kuasa.Tuhan menganugerahkan kebhinekaan dan telah menjaganya. “Maka kita sebagai bangsa yang mendapat karunia perlu senantiasa bersyukur atas karunia ini dan menjaga keanekaragaman budaya dan masing-masing berupaya untuk hidup berdampingan secara damai,” paparnya.

Kunjungan kerja Wakapolri, melakukan silaturahmi kepada masyarakat, akademisi dan berbagai tokoh
masyarakat juga dalam rangka melakukan tindakan preventif agar perayaan Nataru berjalan dengan aman dan tertib serta memastikan pesta demokrasi bulan Februari yang akan datang terlaksana secara sportif, masing-masing mematuhi undang-undang dan mengedepankan persaudaraan sebangsa setanah air.

Acara Silaturahmi dilengkapi dengan pemberian apresiasi dari Kapolri kepada 80 mahasiswa dan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat. Salah satu tokoh agama yang mendapat apresiasi adalah Prof.Dr. Sudarman,M.Ag Ketua PWM Lampung atas partisipasinya dalam membantu Kepolisisan menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Provinsi Lampung.

Pemberian Apresiasi sebagai bentuk komitmen Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listiyo Sigit Prabowo dengan slogan Presisi yang merupakan akronim prediktif, responsibilitas dan transparanasi berkeadilan.

Sudarman sebagai salah satu tokoh yang mendapat apresiasi mengucapkan banyak terimakasih kepada Polri dan jajaranya yang telah melakukan kerjasama dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya dalam melaksanakan ketertiban dan keamanan di masyarakat.

Upaya ini patut dilanjutkan agar suasana tenteram dan damai hususnya di Provinsi Lampung tetap terjaga sehingga pembangunan dapat terlaksana secara maksimal.

“Jika ada persoalan di masyarakat diselesaikan secara cerdas dan dewasa tidak emosional dan frontal. Tidak ada persoalan didunia ini yang tidak dapat diselesaikan. Sudah menjadi sunnatullah bahwa in the problem there is a solution sebagai warga beragama kita mengenal pesan langit “Innamaal usri usra fa innama al usri usra”,” ungkapnya.

Komentar atas terselenggaranya acara Silaturahim Kebangsaan, Sudarman yang juga Pengurus Forum Kerukunan Ummat Beragama dan Pengurus Kewaspadaan Masyarakat Provinsi Lampung sangat terkesan dengan penampilan budaya dari berbagai daerah. Khusus penampilan Tari Sekura dari Lampung Barat Sudarman yang juga peneliti masalah budaya dan aliran-aliran dalam masyarakat, menyampaikan hasil bacaannya bahwa Suku di Lampung Barat pada sekitar abad ke-16 ada hubungan dengan Kerajaan Pagar Ruyung Sumatera Barat bertahun-tahun telah terjadi hubungan kekerabatan. Pada saatnya terjadi konflik yang mengakibatkan terjadinya perang saudara. Maka untuk menutupi rasa malu masing-masing memakai topeng agar tidak tampak antara orang yang satu dengan yang lainya. Dan tidak tampak pula siapa yang kalah, yang menang dan berakhir dengan perdamaian.

Bagi kaum perempuan Topeng ini sebagai budaya untuk membatasi pergaulan, tidak boleh tampak muka bagi gadis perempuan sebelum ada prosesi Sebambangan. Filosofi yang dapat kita petik dari budaya Sekura ini adalah adanya rasa malu untuk menyelesaikan konflik dengan peperangan, bagi pemenang tetap menghormati yang kalah demi menjaga persaudaraan. Nilai-nilai luhur inilah yang seharusnya di abadikan oleh generasi kita sekarang dan yang akan datang.