Aktivis Senior Muhammadiyah DKI Ucapkan Duka Cita Atas Meninggalnya Istri HRS

Aktivis senior Muhammad DKI Jakarta Farid Idris mengucapkan duka cita atas meninggalnya istri Habib Rizieq Syihab (HRS) Syarifah Fadlun bin Yahya.

“Saya mengucapkan duka cita atas meninggalnya istri Habib Rizieq Syihab (HRS) Syarifah Fadlun bin Yahya. allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha,” kata Idris kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (16/12/2023).

Idris mengatakan, Syarifah Fadlun bin Yahya merupakan pejuang yang menemani HRS dalam setiap perjuangan. “Syarifah Fadlun bin Yahya wanita yang tegar dan selalu mendukung perjuangan HRS,” jelasnya.

Istri Habib Rizieq Syihab (HRS), Syarifah Fadlun bin Yahya meninggal dunia. Syarifah Fadlun bin Yahya sebelumnya dikabarkan sakit.

“Iya. Meninggal dunia. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun,” kata pengacara HRS, Aziz Yanuar kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (16/12/2023).

Informasi terkait sakitnya istri Rizieq itu pernah disampaikan saat Munajat Kubro 212. Saat itu Rizieq mengaku tidak bisa hadir ke acara yang berlangsung di Monas karena mendampingi istrinya yang sakit.

“Kepada segenap panitia dan umat yang menghadiri Munajat Kubro 212 tahun 2023, dengan ini saya al fakir Muhammad Rizieq Shihab, memohon berjuta maaf berhalangan hadir karena harus menjaga istri yang masih terbaring di rumah sakit, sejak beberapa waktu lalu. Doakanlah agar Allah SWT menyembuhkan dengan sebaik-baiknya penyembuhan,” kata HRD dalam surat yang dibacakan Ketua SC Munajat Kubro sekaligus menantu HRS Habib Muhammad Bin Husein Alatas di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12).

Syarifah Fadlun bin Yahya merupakan sosok yang sangat penting bagi HRS. Ia menyebutkan selama ia ditahan sejak 12 Desember 2020, istrinya selalu setia mendampingi dan menjenguknya di tahanan.

“Yang mana beliau dengan segenap 7 putri saya, selama ini dengan setia mengikuti. Mulai dari pemeriksaan, sampai persidangan, samapi kepada penahanan. Kemudian rutin pembesukan, kemudian memberikan semangat,” ungkap HRS.

Maka dari itu, HRS membantah keras jika kebebasannya ini dijamin oleh orang-orang tertentu.

“Jadi yang perlu digaris bawahi, pembebasan saya ini bukan pemberian dari partai politik, bukan pemberian pejabat, bukan pemberian kekuasaan,” pungkasnya.