Jadikan Mimpi Besar IZI sebagai Lembaga Zakat Terbaik Jadi Kenyataan

Mimpi besar menjadikan Inisitiaf Zakat Indonesia (IZI) sebagai lembaga zakat terbaik harus diwujudkan dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Amil (SDA) dan inovasi program yang menyentuh masyaarakat.

“Jadikan mimpi itu dalam bentuk kenyataan. Tulis apa yang mau diperbuat untuk IZI. Menjadikan IZI sebagai lembaga zakat profesional dan inspirasi buat lembaga zakat lainnya. Langkah kita adalah menginspirasi buat lembaga zakat lain,” kata Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat, Deddy Fenalosa, di acara Kelas Akselerasi Intensif (KAI) yang diselenggarakan Akademizi beberapa hari yang lalu.

Untuk mewujudkan mimpi besar IZI menjadi lembaga zakat terbesar harus berani melakukan uji coba walaupun ada kesalahan.

Deddy menceritakan kisah penemu lampu pijar, Thomas Alva Edison, yang mewujudkan mimpinya. “Thomas Alva Edison membuat banyak percobaan hingga menjadi lampu pijar. Banyak kegagalan dan dicoba lagi. Setiap kegagalan diejek tapi mampu mengelola secara positif. Ini suatu proses menghasilkan output yang berbeda. Ini hanya strategi yang salah, bukan strategi yang gagal,” paparnya.

Kartunis Walt Disney mampu mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha besar dengan berbagai rintangan. Walt Disney seorang kartunis menginginkan kehidupan yang lebih baik. Ia menawarkan tokoh-tokoh kartun ke production house tetapi ditolak. “Dia berfikir, ketika ditolak, membuat perusahaan sendiri. Akhirnya perusahaan Walt Disney terkenal menghasilkan film bagus. Tokoh-tokoh kartun banyak dikenal,” jelasnya.

Dalam mewujudkan IZI sebagai lembaga zakat terbesar perlu strategi marketing di antaranya market research, custumer 360 dan competitor analysis.

Market research, melakukan analis segmen pasar donatur berdasarkan demografis, geografis, behavioral segmentation (dilihat dari transaksi yang masuk atau kegiatan sosial), psikografis, buyer persona.

“Fokus terhadap apa hal potensial yang diinginkan muzaki. Apakah saat Ramadan menyantuni anak yatim? Saat bisa memahami keinginan donatur, potensi dana di donatur bisa memahami pasar kita, memahami market size, mengetahui kemampuan donatur,” jelasnya.

Customer 360 adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat sisi pelanggan dengan lebih luas (360 derajat). Hal tersebut meliputi terintegrasinya sistem perusahaan dengan informasi pelanggan, perangkat, channel maupun produk untuk meningkatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan pelanggan dan memaksimalkan nilai yang akan diberikan kepada pelanggan. “Dengan membuat profil pelanggan ideal Anda, belajar dari metode sebelumnya dan mulai memperbaiki kesalahan yang ada, membuat strategi penjualan yang terukur dan realistis, mengukur serta kembangkan data,” ungkapnya.

IZI juga perlu melakukan competitor analysis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, market shares, market position. Pada tahun 2017, saat IZI mau mendirikan Rumah Singgah Pasien (RSP), melakukan competitor analysis. “Misal Dompet Dhuafa hanya menyediakan rumah singgah, tidak ada fasilitas makannya. RSP IZI kasih fasilitas makanan, mengkreasikan produk yang kita miliki. Sesuatu hal unik, tidak dimiliki pesaing kita,” pungkasnya.

 

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News