Kajian Politik Merah Putih: Jokowi Membawa Indonesia ke Alam Kubur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membawa Indonesia alam kubur dengan berbagai kebijakannya termasuk menawarkan IKN ke penguasaha asal China.

“Jokowi mau memperbaiki diri atau akan terus berjalan dengan ngawurismenya yang sudah di luar akan sehat justru kedunguannya yang dikedepankan. Tanpa merasa bersalah sedang membawa Indonesia masuk ke alam kubur,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (7/8/2023).

Jokowi yang menawarkan IKN investor China, kata Sutoyo menunjukkan mantan Wali Kota Solo telah menyerahkan kedaulautan bangsa Indonesia ke Negeri Tirai Bambu.

“Jokowi menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya, dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, ucapnya. Dari sinilah Rocky Gerung mewakili suara rakyat menumpahkan kemarahannya,” ungkapnya.

Sutoyo juga menilai Jokowi sebagai pengelola negara tidak paham perang ICT (Information and Communication Technologies) yang menjadi ancaman setiap negara.

“Sekedar ilustrasi seorang anggota parlemen Korea Selatan yang berpengaruh mengkritik keras intervensi Washington dalam industri semikonduktor global, sebagai tanda keresahan di Seoul atas upaya AS untuk memasukkan sekutu Asia ke dalam agenda keamanan ekonominya. Yang Hyang-ja, mantan insinyur chip dan eksekutif Samsung yang mengetuai komite partai yang berkuasa tentang daya saing semikonduktor Korea Selatan, ikut beraksi yang sama. Pemerintahan Biden juga telah memberlakukan kontrol ekspor besar-besaran pada alat manufaktur chip penting ke China dan melarang warga negara dan perusahaan AS untuk menawarkan dukungan langsung atau tidak langsung kepada perusahaan China yang terlibat dalam manufaktur chip canggih,” ungkapnya.

Sutoyo mengatakan, Korea Selatan mendemonstrasikan seberapa jauh China telah datang di sektor memori Nand, dan bagaimana perusahaan Korea mendapat manfaat dari intervensi AS, ”kata Stagarone. FT juga melaporkan bahwa kontrol ekspor AS membantu menggagalkan upaya yang diduga oleh seorang ahli semikonduktor terkenal Korea Selatan untuk membangun pabrik chip memori “peniru” di China. Menurut jaksa Korea, pabrik tersebut “akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dipulihkan pada industri semikonduktor [Korea].”

Pertahanan ekonomi dan menjaga kedaulatan negara juga di contohkan negara besar sekelas Rusia.

“Satu tahun lalu Rubel terhadap Dolar masih ±63, sekarang 94, bisa diitung berapa % devaluasi di market, itu karena dikonversi dengan dolar AS. Dalam persaingan mata uang internasional, apa itu berarti Rubel kalah dari Dollar ?. Lagi lagi itu karena dasar penimbangannya USD. Jebakannya pad Bretton Wood II. Mereka merancang mata uang sendiri, yang tidak diukur dengan USD,” jelasnya.

Yahudi dan beberapa mulai ambil ancang – ancang dengan cara “digital curency”, untuk melindungi kekuatan ekonominya.

“Indonesia ini apa bego, bodoh, bingung dan pontang panting mengikuti redenominasi dan satu sehat: Redenominasi ( mempermudah digital currency ). Satu sehat (mempermudah terintegrasi dengan One Health WHO),” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News