Sindir Anies Baswedan, Menteri Bahlil Ingatkan Bahaya Presiden yang Hanya Jago Retorika

Pemimpin yang hanya jago retorika tidak baik untuk bangsa Indonesia. Saat ini dibutuhkan pemimpin yang bisa langsung bekerja.

“Jadi semua, hati-hati. Kecerdasan seseorang tidak cukup sebagai modal utama dalam memimpin negara,” kata Menteri Investasi Indonesia sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam Festival Gen-Z di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Bahlil menjelaskan, pengalaman Inggris yang sempat dipimpin Liz Truss sebagai Perdana Menteri selama beberapa hari bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, Bahlil menganggap Indonesia tak cukup dipimpin oleh sosok yang jago beretorika saja seperti Liz Truss.

Baca juga:  Bahlil: Kalau Dipimpin Presiden Pandai Bicara Lebih Baik Jadi Rektor, Sindir Anies Baswedan?

“Apa kurangnya (Liz) Truss dalam berpidato? Tapi begitu merumuskan kebijakan negara keliru. Nah saya takut Indonesia, kita memilih pemimpin yang cuma jago retorika saja,” ujar Bahlil.

Lebih lanjut, dia menilai, Liz Truss memang punya cara bicara yang sempurna sebagai pemimpin. Namun, Truss membuat kebijakan yang keliru. Khususnya, saat Inggris mengalami krisis dan Truss memutuskan memangkas tarif pajak yang membuat pasar keuangan tidak percaya.

Berkat hal itu, lanjut Bahlil, nilai tukar uang poundsterling menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat.

Baca juga:  Bahlil: Kalau Dipimpin Presiden Pandai Bicara Lebih Baik Jadi Rektor, Sindir Anies Baswedan?

“Jadi pemimpin itu harus punya intuisi leadership dan ketepatan. Kalau ada pemimpin yang sudah pernah menjabat, cek track record-nya. Yang bagus itu adalah pandai pidato, pandai kerja. Itu ideal banget. Kedua cek banyak kerjanya dari pada pidatonya. Yang ketiga adalah cek kira-kira yang kalian mau seperti apa, negara ini harus maju,” kata Bahlil.