Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin menunjukkan tanda-tanda tidak sepenuhnya mengikuti garis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Di belakang Ganjar ada PDIP, di belakang Prabowo ada Jokowi. Sekarang di Jakarta ada bilboard bertuliskan Jokowi dan Prabowo Menang Bersama untuk Indonesia Raya. Jokowi semakin menampakkan tanda-tanda tidak sepenuhnya mengikuti garis PDIP,” kata politikkus PSI Ade Armando dalam video yang beredar di YouTube.
Kata Ade, Jokowi di acara musyawarah rakyat (musra) yang dihadiri para relawan tidak jelas untuk mengarahkan dukungan ke Ganjar Pranowo.
“Kaesang dicalonkan wali kota Depok dengan dukungan PSI, partai yang dihina-hina PDIP. Dalam acara Musra relawan Jokowi tidak ada tanda-tanda jelas bahwa Jokowi mengarahkan dukungan ke Ganjar. Di lain pihak berspekulasi Jokowi tidak mendukung Ganjar dan lagi-lagi karena PDIP sudah mengabaikan dia,” paparnya.
Penolakan PDIP atas kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U-20, menurut Ade membuat Jokowi sebagai presiden Indonesia sakit hati. “Ini dilakukan PDIP dengan mencabut pelaksanaan Piala Dunia U-20 dengan menolak tim Israel, itu pasti menyakitkan presiden,” paparnya.
Ade juga mengatakan, Jokowi tidak diajak bicara dalam pencalonan Ganjar. Begitu juga ada kesepakatan rahasia Ganjar dengan PDIP yang tidak melibatkan Jokowi. ini yang memperlihatkan kerenggangan Jokowi dengan PDIP.
“Pencinta Jokowi menangkap sinyal-sinyal itu merasa harus mendukung Ganjar. Bisakah Ganjar diselamatkan? Ganjar masih bisa diselamatkan, tapi tergantung kedewasaan PDIP. Kalau PDIP merasa arogan, jarak antara Prabowo dengan Ganjar akan melebar,” pungkasnya.