Cak Imin Sebut Dirinya bukan NU Mualaf, Sindir Erick Thohir?

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan diri sebagai warga Nahdliyin yang asli sejak lahir. Sebagai kader NU, Cak Imin mempunyai amanah dari para kiai untuk maju sebagai calon presiden.

“Beliau (Gus Baha) bilang kalau PKB diserang, dituduh memanfaatkan NU, saya kasih jawabannya ‘orang yang baru masuk NU saja boleh memanfaatkan NU apalagi saya turunan pendiri NU (KH Bisri Syansuri)’. Ini Gus Baha yang ngomong. Saya ini lahir sudah NU, bukan NU mualaf,” kata Cak Imin dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).

Baca juga:  Pengamat: NU Dipimpin KH Said Aqil Siradj Meresahkan Umat Islam

Ada sejumlah alasan Cak Imin sangat percaya diri untuk nyapres. Pertama, PKB sebagai parpol yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran serta doktrin yang lengkap.

“Mulai dari tata cara kerja bagaimana membangun dan menata umat, menata bangsa. Panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya,” tuturnya.

Kedua, modal sejarah PKB sebagai parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU. Ia menekankan jika PKB sebagai pewaris tunggal agenda politik Nahdlatul Ulama.

“Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB. Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah perwaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu, PKB,” katanya.

Baca juga:  Persatuan Islam / Organisasi Massa Persatuan Islam

Cak Imin menyadari bahwa langkah dan tekadnya maju pilpres bukan tanpa risiko. Berbagai tantangan, rintangan bahkan gangguan dialaminya. “PKB sebagai penerima mandat politik NU pasti diganggu karena semua iri kok ada parpol yang punya kekuatan selengkap PKB,” katanya.