Dalam kitab-kitab fikih ada teori tentang khilafah dalam pemerintahan Islam. Teori ini mengatur kepala negara pemerintahan dengan rakyat termasuk dalam penertapan syariat Islam.
“Menurut saya, sebutan negara Islam tidak dikenal pada masa Rasulullah. Bahkan di dalam fikih-fikih kita juga tidak dikenal. Yang ada teori tentang khilafah di dalam fikih-fikih kita,” kata politikus Perindo M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang dalam wawancara dengan Narasi TV.
Teori khilafah dalam fikih karena adanya sistem khilafah yang berlaku pada waktu itu.”Kenapa ada teori tentang khilafah karena sistem khilafah yang ada pada waktu itu. tugas fikih itu memformulasi hukum berdasarkan realita yang ada,” paparnya.
Kata Tuan Guru Bajang, teori fikih republik atau jumhuriyah ada jika pada waktu itu menggunakan sistem republik. “Kalau zaman dulu itu sudah ada republik. Teori di buku-buku fikih itu bukan khilafah tetapi jumuhriyah republik,” pungkas Tuan Guru Bajang.