by M Rizal Fadillah
Ulang tahun Menag Yaqut Cholil Qaumas tanggal 4 Januari cukup heboh. Banjir do’a dan harapan judulnya. Banyak ucapan selamat sebagaimana diberitakan berbagai media. Variasi narasi dari “mengawal NKRI”, “umat beragama tidak fanatik”, hingga do’a agar Pak Yaqut “menjadi Presiden tahun 2024”.
Adalah Muanas Alaidid Ketua Cyber Indonesia dan mantan Caleg PSI pada Pemilu 2019 yang berharap itu melalui cuitannya “Met Milad Gus@Ansor_Satu sehat selalu dan terus menginspirasi, semoga di tahun 2024 nanti kita do’akan antum maju dan terpilih sebagai Presiden”.
Jika do’a dan harapan Muannas itu hanya basa-basi ya tidak masalah, biasa saja. Akan tetapi jika ucapannya serius ya lucu dan tepok jidat juga. Tidak kebayang Menag Yaqut yang kontroversial dalam banyak kasus keagamaan itu menjadi Presiden menggantikan Jokowi. Terakhir saja ia bercanda dan berani untuk mentertawakan seorang Rektor yang berzikir di sebelahnya.
Yaqut Cholil akan menjadi Presiden RI yang mengenaskan dan mengkhawatirkan.
Pertama, khawatir ia akan mengakui Baha’i sebagai agama yang diakui dan merayakan hari raya Naw Ruz 178 EB secara nasional setiap ,tahun. Kalender merah.
Kedua, khawatir menjadi tukang pancing. Mengafirmasi Syi’ah dan Ahmadiyah sehingga memancing konflik tajam di masyarakat khususnya di kalangan umat Islam.
Ketiga, mengatur ketat suara azan Masjid karena dinilai menyaingi gonggongan anjing. Umat lain terganggu sekurang-kurangnya lima kali sehari. Nanti azan itu dianggap bentuk intoleransi.
Keempat, dikhawatirkan akan mengeluarkan Perpres agar Ormas Islam bergantian menjaga Gereja, Vihara atau Kelenteng. Mengenaskan.
Kelima, dikhawatirkan keluar Perppu “do’a semua agama” bukan saja untuk di lingkungan pemerintahan tetapi juga dimasyarakat. Sinkretisme sebagai tafsir resmi dari moderasi beragama.
Jika Yaqut jadi Presiden maka Menteri Menteri harus ikut Diklatsar Banser. Erick Thohir adalah model, perintis dan teladan. Ilmu kebal konon telah didapat Erick. Lalu siapa Wapres yang patut mendampingi ? Tidak sulit mencarinya karena ada tokoh yang hebat bergerilya dan mampu melompat sana sini. Siapa lagi kalau bukan Cak Imin.
Mungkin Yaqut-Cak Imin menjadi pasangan ideal untuk rating tertinggi survey esok. Jika responden anak TK.
Yaqut-Cak Imin adalah solusi bangsa untuk masa depan kelam. Dunia yang semakin pikun.
Sudahlah tak usah bermimpi tentang Yaqut jadi Presiden sebab mengulangi masa “Petruk dadi ratu” kembali. Tapi kita tetap yakin bahwa Muannas Alaidid hanya berbasa-basi.
Atau, apa salahnya sekedar berharap dan berdoa ? Toh Iibadah juga.
Cuma saja, bagi negeri dan bangsa ini dengan Jokowi menjadi Presiden saja sudah terasa sebagai musibah.
Apalagi kalau Presiden RI 2024 itu adalah Yaqut Cholil Qoumas.
Nah, Yaqut jadi Presiden ? Wow.
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 5 Januari 2023