Oleh: K.H. Athian Ali M.Da’i, Lc.,M.A.
Setiap muslim pasti jengkel dan sangat geram, ketika tindakan terorisme untuk kesekian kalinya di negeri ini – termasuk yang baru- baru ini terjadi di Bandung, lagi-lagi pelakunya dinisbatkan sebagai muslim.
Sebuah tindakan biadab dan sangat bertolak-belakang seribu persen dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘Aalamiin.
Islam lewat risalahnya meyakinkan umatnya, bahwasanya tindakan bunuh diri – seperti bom hunuh diri – merupakan pengkhianatan terhadap nyawa yang Alloh SWT amanahkan kepada seseorang. Tergolong dosa besar dan pelakunya tidak hanya terancam neraka ( Q.S. An Nisaa : 29-30 ) tapi juga diharamkan baginya syurga, sebagaimana yang difirmankan Alloh SWT lewat hadist qudsi : ” Hamba-Ku mendahului-Ku dengan dirinya, maka Aku haramkan baginya syurga ( HR. Bukhori dan Muslim )
Dalam hadist yang lain Rasululloh SAW bersabda :
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya sendiri di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit demi sedikit di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-selamanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Terlebih lagi, bila seseorang bukan hanya bunuh diri, tapi juga menghilangkan nyawa orang lain, dimana Islam mengancam seseorang yang menghilangkan satu nyawa manusia tanpa alasan hukum yang dibenarkan syariat (seperti dalam situasi perang, atau karena yang bersangkutan menjalankan hukum sebagai seorang eksekutor ) maka dosanya sama dengan ia telah membunuh semua manusia ( Q.S. Al Ma-idah 32 )
Dalam Islam, jangankan membunuh manusia, sekedar mendzalimi seekor kucing sampai mati, seperti yang pernah dilakukan seorang wanita pada zaman dahulu, diancam Rasululloh SAW sebagai ahli neraka ( HR. Bukhori dan Muslim )
Pertanyaan yang selama ini acapkali menghantui umat Islam : “Siapa sebenarnya mereka ini? Siapa pula sang dalang yang telah mencuci otak mereka, sehingga mereka yang selama ini menginjak-injak kesucian dan kemurnian ajaran Islam ini kok malah merasa sedang berjihad? Berjihad dengan dan kepada Siapa? Siapa yang selama ini mereka perangi? Atas alasan dan dasar apa mereka menghalalkan darah orang lain? Mungkinkah seseorang berjihad di jalan Alloh dengan cara yang bertentangan dengan syariat Alloh SWT?
Mereka tidak sedang berjihad fii sabiilillah, tapi bersama sang dalang di belakang mereka, hakikatnya sedang memerangi umat Islam dengan menanamkan citra yang buruk bagi Islam dan umatnya.
Umat Islam sangat dirugikan dengan fitnah yang sangat keji ini, sekaligus berharap kasus terorisme ini agar ditangani secara tuntas, termasuk tentunya jika ada dalang di balik isu terorisme selama ini, agar fitnah besar bagi umat Islam dan kekacauan di negeri ini segera berakhir.
Semoga!