Desmond Digeruduk Kader PDIP di Purworejo, Anthony Budiawan: Negara Darurat Hukum

Negara Indonesia di bawah Rezim Jokowi tidak ada ruang untuk menyatakan pendapat seperti yang dialami politikus Gerindra Desmond J Mahesa digeruduk kader PDIP di Purworejo.

“Negara dalam darurat hukum, tidak ada ruang menyatakan pendapat, apalagi kalau pendapat itu tidak sejalan dan sepemikiran, langsung ada unjuk kekuatan massa,” kata ekonom senior Anthony Budiawan di akun Twitter-nya @AnthonyBudiawan, Jumat (11/11/2022).

Antony mengatakan seperti itu mengomentari berita dari CNN Indonesia berjudul “Desmond Digeruduk Kader PDIP saat Makan Siang di Purworejo”.

Ia melihat, aparat penegak hukum membiarkan kader PDIP menggeruduk Desmond J Mahesa. “Dan itu didiamkan, seolah-olah menjadi sebuah kebenaran,” paparnya.

Kata Anthony, Indonesia tidak akan maju jika perbedaan pendapat harus dilakukan dengan pengerahan massa. “Tidak heran kalau negara ini sulit maju,” tegasnya.

Diketahui video Desmond digeruduk sejumlah kader PDIP Purworejo beredar di media sosial WhatsApp. Berdasarkan video yang beredar, terlihat puluhan orang memakai baju warna merah menghampiri sejumlah anggota DPR di depan rumah makan.

Terlihat polisi memisahkan kader PDIP dan Desmond serta anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Supriansa. Kemudian, terdengar salah satu kader PDIP menyampaikan maksud mereka menghampiri Desmond. Dia memfokuskan protesnya kepada Desmond.

“Kamu tidak bisa jadi anggota dewan… (tidak terdengar) jadi gubernur, jadi bupati, jadi presiden, lewat partai politik,” ucap salah satu kader PDIP itu lewat pengeras suara.

Dia juga meminta Desmond bertanggungjawab atas pernyataannya.

“Setiap pemimpin pasti membawa visi politik, anda harus belajar lagi, anda harus belajar minum obat lagi, saudara harus bertanggungjawab. Terima kasih,” ucap kader yang sama.

Mendengar hal itu, Desmond lalu buka suara. Dia juga meminta maaf kepada keluarga besar PDIP atas pernyataannya.

“Saya meminta maaf atas tidak berkenannya atas statement saya yang sepenuhnya bukan statement saya karena itu output dari tulisan wartawan, maka, kesalahan kesalahan yang membuat keluarga besar PDIP kecewa saya memohon maaf,” tutur Desmond.

Kemudian, kader PDIP menyauti Desmond lagi. Mereka menegaskan Sukarno bukan cuma milik PDIP.

“Tidak hanya keluarga PDIP, semua pengaggung Bung Karno juga, Bung Karno tidak hanya milik PDIP bung,” jawab kader PDIP.

“Milik kami pak, milik Gerindra,” ucap Desmond.