Elvan Gomes: Situasi Politik Mengarah Koalisi Islam & TNI serta Menghasilkan Supersemar Jilid II

Umat Islam dan TNI akan membentuk koalisi untuk menyelamatkan bangsa dengan menghasilkan Supersemar Jilid II.

“Jika dilihat dari gestur dan politik saat ini koalisi Islam akan bersama TNI menghasilkan Supersemar Jilid II. Ini langkah terbaik untuk kembali ke UUD 1945 dan kedaulatan rakyat,” kata Wakil Rektor Universitas Cokroaminoto (Yaperti) kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (4/11/2022).

Dalam sejarahnya, kata Elvan, TNI dan Umat mempunyai hubungan yang baik dalam perpolitikan di Indonesia. “Ini pernah terjadi di tahun 1948 sampai 1949 dan periode 1965 sampai 1967 dan sampai pemilu 1971,” papar Elvan.

Kata Elvan, Dwi Fungsi TNI merupakan khittah perjuangan sejak kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pada awal Kemerdekaan terutama pada Agresi Belanda ke 1dan 2 terjadi kekosongan pemerintahan pada 1948 dan 1949 Badan Keamanan Rakyat dipimpin Jenderal Sudirman bersama Hizbullah mengisi kekosongan pemerintah tersebut.

“Begitu juga pada era 1965 sampai dengan 1967 tni ber sama ormas islam terutama HMI dan partai Islam bersama sekber Golkar mengisi kekosongan pemerintah karena krisis kepercayaan ma masyarakat, lahirlah nawaksara dan supersemar,” tegasnya.

Selain itu, Elvan mengatakan, ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan dan capres lainnya dari kelompok Islam dengan mencari-cari kesalahan kasus korupsi.

“Sejak pemanggilan Anies oleh KPK dan sampai dengan pelantikan Heru menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, terlihat gestur ada upaya penjegalan agar mantan Rektor Universitas Paramadina itu tidak dapat tempat menjadi presiden. Begitu pula calon dari umat Islam seperti Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mulai dicari kesalahan,” paparnya.

Di sisi lain, kata Elvan, Jokowi melakukan perubahan dukungan terhadap capres 2024.

“Jokowi,yang awal mendukung Ganjar Pranowo melalui Projo-nya sekarang berubah ke Prabowo Subianto. Maka tidak heran koalisi pemerintah maupun oposisi pemerintah melakukan cooling down dalam poltik pemilu dan pencapresan, dan yang paling terlihat gestur PKS dan PPP,” ungkap Elvan.

Prabowo sebagai Menhan, kata Elvan berperan dalam menjaga geopolitik Indonesia dalam situasi global kawasan Laut China Selatan maupun konflik Rusia-Ukraina.