Jika Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia dalam kebijakannya lebih berpihak ke China. Gubernur Jawa Tengah itu tetap melanjutkan kebijakan terutama mendatangkan TKA China.
“Jika Ganjar diberi kesempatan memimpin Indonesia, maka Indonesia tetap terpuruk dan dalam cengkeraman China,” kata pemerhati politik dan sosial Sholihin MS kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (1/11/2022).
Sholihin menuding lembaga survei pelacur yang selalu mengunggulkan Ganjar Pranowo. “Kalau ada lembaga survei yang terus mengunggulkan Ganjar, paham kan lembaga survey macam apa mereka itu ? Mereka adalah lembaga survei ‘pelacur”,” ungkap Sholihin.
Jika Indonesia ingin keluar dari lingkaran setan dan kehancuran negeri dan memutus rantai (terlepas) dari cengkeraman oligarki (China-komunis), kata Sholihin, satu-satunya cara adalah menjadikan Anies sebagai Presiden. Rekam jejak Anies sudah teruji, karakter pribadinya sangat terpuji, visi dan misinya sangat tinggi, dan kemampuan memimpin bangsa sangat mumpuni.
“Mari kita bersatu untuk menghancurkan para oligarki (China komunis) di Indonesia yang telah menghancurkan negara dan bangsa Indonesia,” papar Sholihin.
Selain itu, Sholihin menilai selama 8 tahun memimpin Jokowi tidak punya prestasi yang berpihak kepada rakyat. BLT yang disebut membantu rakyat, sebenarnya hanya upaya pembungkaman, pembodohan, pembohongan, dan pencitraan dengan mengorbankan jutaan rakyat yang lain.
“Infrastruktur ? Itu proyek (jebakan) utang China, kalau sudah jadi langsung dijual. KIP, KIS, itu melanjutkan program Presiden sebelumnya,” pungkasnya.