Mujahid 212: Rektor ITK tak Pantas Menjadi Pendidik

Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santoso Purwokartiko tidak pantas menjadi pendidik karena telah menyebut penutup kepala manusia gurun.

“Rektor ITK tidak pantas menjadi pendidik. Ia tidak semestinya menyebut menutup kepala ala manusia gurun yang ditujukan kepada mahasiswi,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (29/4/2022). “Penyebutan manusia gurun telah menyinggung warga negara Indonesia yang mempunyai keturunan dari Timur Tengah,” paparnya.

Kata Damai, Budi Santoso Purwokartiko telah menyebarkan rasis dan kebencian terhadap etnis tertentu. “Ini sebuah provokasi yang tidak pantas dengan menyebutkan asal keturunan dari manapun negeri asal usul orang yang sudah menjadi WNI,” ungkap Damai.

Damai mengatakan, Budi Santoso terlalu sempit dalam melihat Timur Tengah. “Islam pernah mengalami kejayaan di Timur Tengah bahkan menguasai kawasan Eropa,” jelasnya.

Saat ini beredar tulisan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santoso Purwokartiko di akun Facebook-nya menyebut penutup kepala manusia gurun.

Tulisan Budi Santoso menceritakan saat menyeleksi para mahasiswi yang akan belajar ke luar negeri melalui biaya LPDP. “Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai tidak satupun yang menutup kepala ala manusia gurun,” tulis Budi Santoso.

Kata Budi Santoso, para mahasiswi yang akan belajar ke luar negeri tanpa penutup kepala manusia pemikirannya terbuka. “Mereka mencari Tuhan di negara-negara maju seperti Korea Selatan, Eropa dan Amerika Serikat bukan ke negara orang-orang pandai bercerita tanpa karya teknologi,” ungkapnya.

Budi Santoso sudah menghapus tulisan kontroversi di Facebook-nya.

Warganet juga menemukan jejak digital tulisan Budi Santoso yang diduga membenci Habib Rizieq Syihab (HRS).