IKN Nusantara, Mantan Komandan Korps Marinir: NKRI Siap Dimangsa China

Keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memudahkan China menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Saya melihat ancaman dari utara, ancaman dari China, ancaman dari Komunis. Yang sampai sekarang masih menjiwai kami dari ABRI untuk bertahan supaya republik ini tidak jatuh ke dalam genggaman Komunis,” kata Mantan Komandan Korps Marinir Letjen (Purn) Marinir Suharto saat Audiensi PNKN dengan Pimpinan DPD RI, Maret 2022.

Kata Suharto, saat IKN akan dipindahkan ke Kalimantan (Kalimatan Timur, Kaltim), justru ini menjadi pertanyaan yang paling besar. “Apakah betul IKN ini harus kita masukkan kepada Theatre of War, harus kita masukan kepada garis depan pertahanan kita,” jelas Suharto.

Apabila Kaltim termasuk dari bagian Theatre of War, kata Suharto tidak bijak IKN dipindahkan ke Kaltim, karena ini sudah masuk garis depan. “Kita masih ingat bagaimana Belanda menguasai Indonesia? Untuk menguasai Indonesia kuasai seluruh Jawa. Untuk menguasai pulau jawa, kuasailah Batavia, itulah konsep yang dipakai,” ungkapnya.

Ibu kota sebetulnya markas komando untuk melawan ancaman dari luar. Dan di abad informatika/IT ini, markas komando negara di manapun bisa yang penting aman. Ditempatkan di Papua pun tidak masalah, karena semua prasarana untuk mendukung itu ada.

“Oleh karenanya dengan rasa hormat saya kepada negara, adalah tidak bijak kita memindahkan IKN Baru ke Kaltim. Hal yang paling menyakitkan atau hal yang paling mendalam, saya tidak tahu mekanisme yang dipakai pemerintah, dan tiba-tiba Jokowi memerintahkan kita pindah ke sana. Tidak bisa begitu,” ungkapnya.