Jangan Terlalu Yakin dengan Janji-Janji Manis yang Berbau Busuk

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah

Ribuan kali janji-janji manis seorang Presiden tanpa beban diingkarinya – bahkan dikemudian hari muncul ancaman, penangkapan, penyiksaan kepada rakyatnya, dengan berbagai dalih radikal, intoleran, ektrimis, teorisme dan macam macam stigma ancaman dan kekerasan.

Satu satunya cara menghadapi segala bentuk ancaman dan kekerasan dari penguasa yang sedang metamorfosa menjadi tirani dan diktator, adalah melakukan konfrontasi / serangan.

Intimidasi dan ancaman dari penguasa sering kali melahirkan ketakutan dan selalu berupaya mencari damai. Strategi umum ini akan mendatangkan kehancuran. Mengindari konflik sebagai jalan keluarnya dan malas untuk berjuang minimal membela diri.

Mengeluh apalagi berasa merasa bersalah itu sia-sia. Hanya merasa sebagai korban adalah sama sia-sianya. Dari pada mengeluhkan situasi yang buruk, lebih baik bangkit melawan dan menghadapinya. Yang demikian adalah jalan keluarnya. Jean Piaget (psikolog) memandang konflik sebagai bagian penting dari perkembangan mental. Konflik itu berefek terapeutik (menyembuhkan).

Jangan takutkan karena merasa melawan penguasa yang tangguh – lawan yang tangguh akan membangkitkan yang terbaik, semakin besar lawan akan semaki besar upah kita sebagai pejuang negara. “tidak ada kamusnya penguasa tirani akan kuat melawan pemilik otoritas kekuatan yang sesungguhnya yaitu rakyat.

Dalam perjuangan melawan kezaliman pasti akan menemukan musuh yang agresif , licik dan kejam , dalam kondisi seperti ini jangan sekali kali menawarkan perdamaian atau kompromi, sekalipun seringkali mortir yang sangat berbahaya adalah tawaran uang dan ruang. Senjata itu adalah hanya cara untuk melucuti sangat perjuangan kita. Rasakan perjuangan harus terus berlanjut dan yakin diri garis pertahanan perjuangannya adalah pertahan dirinya yang terakhir. Tuhanpun tidak akan menolong manusia yang hanya berdiam diri saat menghadapi kemungkaran.

Di bumi ini adalah tanah dibawah kaki kita. Ia memiliki gratifikasi yang menahan kita suatu daya perlawanan. Mengajarkan kepada kita didalam bumi untuk meraih kekokohan dan kekuatan. Melawan musuh jangan sampai kehilangan keseimbangan, dan segala kesadaran pegangan akan keseimbangan.

Dalam perjuangan suci membela keadilan dan memusnahkan kezaliman – jangan sampai meletakkan senjata , bahkan terhadap sahabat pun, yang sudah jelas meraka pada posisi akan melumatkan kita.

Jangan terlalu percaya dengan janji janji presiden yang selalu mengingkari ucapannya jangan terlalu yakin dengan ucapannya – lebih baik siap siap menyambutnya ketika tipuan demi tipuan yang selalu muncul dikemudian hari.