Beathor Suryadi: Bacot Mahfud MD seperti Knalpot Bocor

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Beathor Suryadi mengkritik keras pernyataan Menkopolhukam Mahfud yang menyebut tidak ada suasana mencekam dan kekerasan ketika aparat kepolisian mengepung dan menangkapi warga Wadas, Kabupaten Purworejo.

“Bacot Mahfud MD seperti knalpot bocor,” kata Beathor dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (11/2/2022). “Mahfud MD sebagai Menkopolhukam tak paham Hak Asasi Manusia (HAM),” jelasnya.

Beathor mempertanyakan aktivitas Mahfud MD sewaktu menjadi mahasiswa bisa mengomentari peristiwa Wadas sebagai sesuatu hal biasa. “Mahfud yang profesor itu, dulu saat mahasiswa apa pernah jadi aktivis? Apakah sebagai Menkopolhukam dia pantas menyatakan bahwa polisi tidak melakukan kekerasan?” kata Beathor.

Beathor mengatakan, di semua kasus penyerbuan Polisi pada sengketa tanah selalu dilakukan kekerasan oleh aparat berseragam atau polisi preman.

Kata Beathor, ada dua video yang menyayat hati saat penyerbuan polisi terhadap warga Wadas nampak dengan jelas, rakyat digebukin, ditendang dicekik dan lain-lain. Kekerasan itu dilakukan di hadapan polisi berseragam, mereka dengan mata kepala menyaksikannya.

“Lalu, warga diserahkan kepada polisi berseragam untuk ditangkap,diperiksa dan ditahan bahkan diproses pengadilan, dipenjara,” ungkapnya.

Pantaskah Polisi membiarkan warga di gebukin atau justru para pelaku kekerasan yang “tanpa seragam” itu adalah preman suruhan pengusaha, atau malah aparat Intel polisi?

“Kasus kasus di Sumatera, bahkan ada yang wafat atas kekerasan yang dilakukan oleh pihak aparat tanpa seragam tersebut, dan kekerasan itu dimata pihak polisi berseragam, mereka membiarkannya, mana pengayoman itu?” tanya Beathor.

Sebelumnya, Mahfud MD membantah informasi maupun pemberitaan terkait situasi mencekam Desa Wadas saat aparat kepolisian mengawal tim pengukur lahan tambang batuan andesit untuk Bendungan Bener.

“Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan terutama di media sosial,” kata Mahfud dalam jumpa pers, Rabu (9/2).

Mahfud MD juga membantah terjadi kekerasan terhadap para warga. Menurutnya peristiwa yang terjadi di lapangan adalah gesekan antara warga yang pro terhadap penambangan batu andesit di Wadas dan warga yang menolak rencana tersebut.