Bukan Kelompok Radikal yang Adu Domba, Pengamat: Posisi TNI dan Polri Munculkan Kecemburuan

Posisi TNI di bawah Kementerian Pertahanan (Kemhan) sedangkan Polri langsung di bawah Presiden memunculkan kecemburuan di antara dua institusi negara itu.

“Pernyataan Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Sulaiman Agusto kelompok radikal adu domba TNI dan Polri tidak mempunyai dasar. Justru posisi TNI dan Polri pasca reformasi memunculkan kecemburuan dua institusi negara itu,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (29/1/2022).

Menurut Muslim, dari segi kekayaan seorang berpangkat Kombes lebih kaya dari Letkol. “Dari segi kekayaan sudah memunculkan kecemburuan. Ini fakta yang ada di lapangan,” ungkapnya.

Kata Muslim, anggota TNI dan Polri sudah terdidik sangat sulit diadu domba. “Justru sistem pasca reformasi bisa membuat gesekan TNI dengan Polri,” jelasnya.

Muslim mengusulkan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memunculkan kecemburuan dengan TNI.

Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Sulaiman Agusto menghimbau kepada para prajurit Yonarmed 16/Komposit untuk senantiasa peka terhadap situasi yang berkembang. Terutama, bahaya yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok radikal.

Ditegaskan Pangdam XII/Tanjungpura, salah satu cara kelompok radikal merusak persatuan bangsa adalah dengan melakukan provokasi yang bisa mengadu domba TNI dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News