Musycab IMM Bogor Harus Melahirkan Narasi Membangun Organisasi

Musyawarah cabang (musycab) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bogor harus melahirkan narasi membangun organisasi termasuk merumuskan program kerja baik jangka pendek, menengah dan panjang.

“Musycab paling krusial bukan saja pergantian pimpinan, tapi membangun narasi organisasi ke depan termasuk merumuskan program kerja,” kata pengurus DPD IMM Jawa Barat (Jabar) Arizal Fahmi, Sabtu (22/1/2022).

Arizal mengajak cabang IMM di seluruh Jabar melakukan integrasi. “Wilayah Jabar yang luas dan masyarakat yang heterogen ada Jawa Cirebon harus diintegrasikan,” jelas Arizal.

Ketua IMM Cabang Bogor Muhammad Yunus mengatakan, selama ini banyak pekerjaan rumah yang belum dikerjakan. “Selama melakukan kerja secara daring dan baru off air melalui musycab,” paparnya.

Ia mengatakan tema musycab IMM Bogor membumikan trilogi IMM dalam Bogor Keadaban. “Trilogi IMM itu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. Sehingga Trilogi IMM dapat membangun Bogor yang berkeadaban,” jelasnya.

Ketua Forum Komunikasi Alumni (Fokal) IMM Bogor Rifqi Riyanto mengutarakan, musycab harus menghasilkan gagasan untuk periode berikutnya. “Musycab jangan hanya pergantian kepengurusan,” ungkap Rifqi.

Ia juga menceritakan sejarah IMM di Bogor pada 1982 dimulai dari IPB. “Berkembang di kampus-kampus Bogor. Saat ini ada 6 komisariat IMM di berbagai kampus di Bogor,” ungkapnya

Ketua PDM Kabupaten Bogor Moh. Gofar sangat gembira pembukaan musycab IMM Bogor dihadiri berbagai organisasi kemahasiswaan. “Ada HMI, PMII, termasuk KNPI. Ada kelompok Cipayung plus,” ujar Gofar.

Kata Gofar, saat ini PDM Kabupaten Bogor akan mendirikan Universitas Muhammadiyah Bogor Raya. “Pengembangan dari STKIP Muhammadiyah Bogor Raya,” pungkasnya.