Moderasi Agama Terperangkap Proyek War on Terror Amerika Serikat

Uncategorized

Proyek moderasi agama di Indonesia terperangkap proyek war on terror Amerika Serikat (AS) dan melemahkan daya kritis umat Islam terhadap politik kekuasaan.

“Landasan teori proyek moderasi agama sangat lemah/rapuh, lebih karena terperangkap proyek war on terror AS,” kata Ketua Dewan Pengurus IDe Abdurrahman Syebubakar kepada www.suaranasional.com, Kamis (4/11/2021).

Kata Abdurrahman, proyek moderasi agama juga tidak jelas, cenderung ingin melunakkan semua hal terutama daya kritis dan kesadaran etis ummat Islam terhadap politik kekuasaan dan kekuasaan politik.

“Mestinya moderasi dalam konteks hubungan intra dan antar agama yang menjadi fokus, bisa saja namanya bukan proyek moderasi tapi program/inisiatif memperkuat hubungan intra dan antar iman atau nama yang lebih relevan,” ungkapnya.

Terkait fiqih sospol, kata Abdurrahman harusnya kesadaran etis dan kritis umat Islam diperkuat, diperdalam/diradikalkan bukan dimoderatkan.

Kata Abdurrahman, akar masalah bangsa ini termasuk yang membuat sentimen primordial makin mengemuka adalah sistem ekonomi politik oligarkis yang melahirkan rezim korup sekaligus otoriter dan kemudian menjalankan sistem tersebut.

“Persenyawaan antara sistem dan rezim tersebut memproduksi dan memperparah ketidakadilan dalam wujud kemiskinan, ketimpangan, penegakan hukum tebang pilih dan sebagainya sehingga terjadi ketegangan vertikal dan friksi horizontal (sosial dan SARA),” pungkas Abdurrahman.