Akui Kafir, Nicho Silalahi Tolak Mustafa Kamal Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta

Uncategorized

Mustafa Kamal Ataturk tak pantas menjadi nama jalan di Jakarta. Tokoh sekuler Turki tidak mempunyai jasa terhadap Bangsa Indonesia.

“Saya kafir menolak Mustafa Kamal Ataturk jadi nama jalan di Jakarta,” aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada www.suaranasional.com, Sabtu (16/10/2021). “Masih banyak tokoh bangsa Indonesia yang menjadi nama jalan di Jakarta,” ungkapnya.

Kata Nicho, Mustafa Kamal Ataturk mempunyai catatan hitam bagi umat Islam di dunia dan Indonesia. “Walaupun Mustafa Kamal Ataturk menjadi bapak Bangsa Turki belum tentu baik di Indonesia,” papar Nicho.

Nicho mengusulkan tokoh Sumatera Utara Victor Imanuel Silalahi (V.I Silalahi) menjadi nama jalan di Jakarta. “Kalau kalian kesulitan nyari orang berjasa maka buat nama jalan maka buat aja nama opungku Victor Imanuel Silalahi (V.I Silalahi),” ungkap Nicho.

Sebelumnya, Recep Tayyip Erdogan akan meresmikan tokoh sekuler Turki Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

“Diharapkan jalan yang nanti dengan nama Bapak Bangsa Turki di DKI Jakarta itu, nantinya diharapkan akan diresmikan pada saat kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta,” kata Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, Jumat (15/10/2021).

Ia mengaku sudah memberikan data terkait karakter hingga panjang jalan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Dalam hal ini, melalui wakil gubernur pada saat itu, sudah mengalokasikan salah satu jalan di daerah Menteng. Itu yang nantinya akan diberikan nama founding father Turki,” tutur Iqbal.

Sejauh ini, katanya, Pemprov DKI dan KBRI Ankara masih menunggu kepastian nama yang akan digunakan sebagai jalan.

“Kita tahu bahwa nama pendiri bangsa Turki adalah Mustafa Kemal Ataturk. Ia pendiri bangsa Turki, Attaturk sendiri artinya bapak bangsa Turki,” tuturnya

Sebelumnya, pemerintah Turki akan memberi nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama “Ahmet Soekarno,” yang merupakan salah satu Bapak Bangsa Indonesia.

Namun, pemerintah Turki disebut ingin memberikan nama jalan dengan saling balas. Sehingga, KBRI Ankara mengusulkan nama tokoh Turki untuk salah satu nama jalan di Jakarta