PPJNA 98: Tangkap Aktor Intelektual Rusuh di Berbagai Daerah saat PPKM Darurat

Uncategorized

Aparat kepolisian harus menangkap aktor intelektual yang menyebabkan rusuh di berbagai daerah saat penerapan PPKM Darurat untuk pencegahan Covid-19.

Demikian dikatakan Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Jumat (16/7/2021). “Rusuh di daerah tidak lepas tokoh oposisi di Jakarta yang memprovokasi melalui YouTube maupun media sosial,” ungkapnya.

Kata alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) rusuh di berbagai daerah merupakan bagian pemanasan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. “Aktor intelektual yang membuat rusuh ingin membuat skenario rusuh dan terjadi pergantian presiden,” jelas Anto.

Anto mensinyalir, skenario peristiwa 98 sudah disiapkan untuk meminta Presiden Jokowi mundur. “Kita sudah tahu peta kelompok maupun orang-orang yang meminta Jokowi mundur,” papar pria yang dikejar-kejar Rezim Soeharto ini.

Dalam menjalankan skenario 98, kata Anto, aktor intelektual mendorong mahasiswa untuk berunjuk rasa atau membuat opini buruk pemerintahan Jokowi. “BEM di berbagai universitas sudah membuat citra buruk pemerintahan Jokowi. Dan ini terus disuarakan di media sosial sampai terbaca di kalangan rakyat. Pola ini dilakukan sampai rakyat tak percaya ke Presiden Jokowi,” jelas Anto.

Anto mengatakan, pemerintah dan aparat kepolisian harus melakukan antisipasi sejak dini terhadap gerakan yang ingin menjatuhkan Presiden Jokowi. “Harus belajar dari kerusuhan di Afrika Selatan, polisi harus sigap dan segera menangkap para aktor intelektualnya,” pungkasnya.