BuzzerRp dengan membuat narasi radikal, kadal gurun (kadrun), taliban telah menghidupkan Islamofobia di Indonesia. BuzzerRp mencitrakan Islam sebagai agama menjadi buruk.
“Sementara itu di Kanada malah kaum kafir pasang badan untuk memerangi Islamofobia, sedangkan di negara ini malah sibuk bayar buzzerRp demi main isu cadar dan radikal Radikul untuk menghidupkan Islamofobia di Indoneia,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada www.suaranasional.com, Senen (21/6/2021).
Menurut Nicho, buzzerRp menarasikan radikal, kadrun, taliban justru membenarkan pemerintah Jokowi tidak suka kepada Islam. “BuzzerRp yang menghidupkan Islamofobia dibiarkan saja dan tidak pernah ada tindakan hukum walaupun sudah dilaporkan ke polisi,” paparnya.
Kata Nicho, sepak terjang buzzerRp bukan hanya menyerang kalangan Islam, umat agama lain juga diserang. “BuzzerRp ini mengadu domba internal agama Islam, antara Islam dan non Islam, internal non Islam juga diadu domba,” jelas Nicho.
Ia mengatakan, keberadaan buzzerRp merupakan sampah demokrasi yang selalu membuat kegaduhan. “Rakyat sangat membenci keberadaan BuzzerRp yang kerjanya membuat gaduh dan adu domba,” pungkasnya.