Aktivis Malari 74: Tak Bela Palestina, Pengkhianat Konstitusi Bangsa Indonesia

Uncategorized

Orang-orang maupun kelompok yang tidak membela Palestina merupakan pengkhianat konstitusi Bangsa Indonesia.

Demikian dikatakan aktivis Malapetka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Kamis (20/5/2021). “Dalam pembukaan UUD 45 aline pertama bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ungkapnya.

Kata tahanan politik di era Soeharto ini, Presiden Soekarno juga mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. “Kalau ada yang mendukung Israel berarti memusuhi Soekarno,” jelas Salim.

Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat, sejak lama. Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, bangsa Palestina memberikan bantuan yang tidak sedikit. Mereka adalah negara yang ikut memberi pengakuan atas kemerdekaan Indonesia. Selain itu, banyak di antara warga Palestina yang mengambil uang mereka dari bank untuk disumbangkan kepada Indonesia.

Karena itu, sudah sewajarnya jika bangsa Indonesia membalas kebaikan, seperti yang pernah diberikan oleh warga Palestina. Apalagi, saat ini bangsa Palestina tengah menderita akibat serangan yang tidak pernah berhenti dari bangsa Israel.

“Penderitaan yang dialami warga Palestina adalah masalah kemanusiaan. Karena itu sudah sepatutnya kita juga membantu mereka. Apalagi mereka juga pernah membantu kita saat kita baru merdeka,” ujar Salim.