Pemerintah tak pernah mengecam pembantaian 6 Laskar FPI dan aksi brutal oknum aparat ke rakyat.
Demikian dikatakan aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Ahad (28/3/2021). “Sikap pemerintah itu mirip yang dilakukan BuzzerRp,” ungkapnya.
Nicho mengatakan, kasus pembunuhan enam Laskar FPI makin terbongkar termasuk hasil investigasi koran Tempo. “Hasil investigasi Tempo menyebut polisi yang mati karena kecelakaan bukan pembunuh 6 Laskar FPI. Padahal sebelumnya polisi menyebut salah satu polisi yang terlibat pembunuhan 6 Laskar FPI mati kecelakaan,” jelasnya.
Kata Nicho, aksi brutal oknum aparat terlihat ketika melakukan pengusiran terhadap rakyat yang mencoba pertahankan lahannya. “Di berbagai daerah, kita bisa saksikan oknum aparat yang melakukan kekerasan terhadap rakyat yang mencoba mempertahankan tanahnya,” jelas Nicho.
Nicho mengatakan, peristiwa di depan Bawaslu saat rakyat berunjuk rasa memprotes ketidakadilan hasil Pilpres 2019 menunjukkan oknum aparat tidak manusiawi. “Rakyat luka-luka bahkan ada yang meninggal dunia. Pemerintah hanya diam saja,” ungkapnya.
Ia mengatakan, harusnya pemerintah memperlihatkan keadilan ke rakyat dengan mengecam pembunuhan 6 Laskar FPI. “Kita sepakat bom bunuh diri merupakan tindakan biadab tapi harus juga pemerintah mengecam pembunuhan 6 Laskar FPI dan aksi brutal oknum aparat ke rakyat,” pungkasnya.