Jumhur Cs Ditahan & Istana Minta Dikritik Keras, Aktivis Malari 74: Dagelan tak Lucu

Istana yang meminta dikritik keras namun masih menahan Jumhur Hidayat Cs termasuk Habib Rizieq Syihab (HRS) dan kawan-kawan menunjukkan dagelan yang tidak lucu.

“Ada dagelan yang tidak lucu, Istana minta dikritik keras namun masih menahan Jumhur Cs termasuk HRS dan kawan-kawannya,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Rabu (10/2/2021).

Menurut tahanan politik di era Soeharto ini, pemerintah meminta dikritik keras tetapi mempunyai buzzer yang siap melaporkan siapa saja yang mengkritik penguasa dengan UU ITE. “Pemerintah meminta dikritik keras hanya bosa-basi,” papar Salim.

Kata Salim, tokoh-tokoh nasional juga menilai permintaan pemerintah untuk dikritik membuat masyarakat tidak percaya. “Masyarakat tidak percaya minta dikritik buktinya masih memelihara buzzer yang tugasnya untuk membuat citra bagus penguasa,” jelas Salim.

Salim mengatakan, Jumhur Cs itu seorang aktivis yang berpendidikan tinggi dan menyatakan kritik dengan data yang cukup valid. “Bukan seperti buzzer yang tidak jelas latar belakang pendidikannya. Jumhur, Syahganda itu pernah kuliah di ITB,” pungkasnya.