Pegiat media sosial Abu Janda atau Permadi Arya yang minta maaf dan mencium tangan kepada tokoh-tokoh umat Islam hanya akting agar tidak terkena jerat hukum dan dikasihani.
“Abu Janda minta maaf dan cium tangan ke tokoh NU dan Muhammadiyah hanya akting saja. Lihat saja teman-teman Abu Janda masih provokasi dan olok-olok Islam,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada suaranasional, Ahad (7/2/2021).
Menurut SBK, Abu Janda berakting meminta maaf agar dikasihani dan tidak dijerat hukum. “Publik juga menduga Abu Janda yang belum tersangka dan ditangkap ada bekingan orang kuat,” papar SBK.
Kata SBK, selama bekingan orang kuat masih melindungi Abu Janda dan gerombolannya, provokasi dan adu domba sesama anak bangsa masih terus berlangsung. “Publik pun menginginkan para buzzer dibubarkan karena memunculkan permusuhan di Indonesia,” jelas SBK.
Ia mengatakan, kasus Abu Janda menjadi ujian bagi kepolisian dalam penegakan hukum. “Jangan sampai hukum tajam ke bawah tumpul ke atas,” pungkasnya.