Mahasiswa Doktor di Turki Ingatkan Proses Sekularisasi Pelan-Pelan di Indonesia

Proses sekularisasi di Indonesia terjadi pelan-pelan dengan munculnya SKB 3 Menteri yang meminta sekolah tidak mewajibkan jilbab.

“Proses sekularisasi itu terjadi pelan-pelan. Tidak ada yg dadakan,” kata Proses sekularisasi itu terjadi pelan-pelan. Tidak ada yg dadakan. Saat ini, Anda bisa bilang “berlebihan”,” kata mahasiswa program doktoral di International Relations Istanbul University, Herry Cahyadi di akun Twitter-nya @herrycahyadi.

Herry Cahyadi mengatakan seperti itu menanggapi berita dari detik.com berjudul “Wamenag Soal SKB Seragam Sekolah: Tuduhan Sekularisasi Berlebihan”.

Menurut Herry Cahyadi, mereduksi peran agama dalam kehidupan publik, bagian kecil dari yang disebut sekulerisasi. Dia tidak terjadi dadakan. Pelan-pelan sampai kita semua menjadi mafhum dan lupa bahwa kita bukan negara sekuler.

“Turki menjadi sekuler dr Ottoman yg powerful itu ga setahun-dua tahun. Salah. Mengira bhw Ataturk adlh satu-satunya aktor sangatlah keliru. Dr proses pembubaran sistem pemerintahan, hingga simbol agama dicabut itu prosesnya panjang. Ada upaya legal konstitusional,” jelasnya.

Ia mengatakan, agenda rezim ini sangat jelas pertama, mereduksi nilai-nilai Islam. Islam dijadikan asing dengan proyek eliminasi seperti jilbab dan syariat. “Kedua, sementara nilainya dijauhi, pundi-pundi cuan dari umatnya digerogoti; dieksploitasi sampai habis,” ungkap Herry Cahyadi.