Politikus Demokrat: Moeldoko Harus Jujur, Jangan Bohong

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko harus berkata jujur ke publik terkait rencana mengambil alih Ketua Umum Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Jadi KSP itu harus jujur, jangan bohong,” kata politikus Partai Demokrat Yan A Harahap di akun Twitter-nya @YanHarahap.

Yan mengatakan seperti itu menanggapi berita dari viva.co.id berjudul “Moeldoko Jawab AHY: Jadi Pemimpin Harus Kuat, Jangan Baperan”.

Yan mengatakan, Moeldoko mendatangi kader Demokrat di Hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu, 27 Januari 2021 sekitar jam 21.00 WIB. “Para kader sebut Anda yang mendatangi mereka, bukan mereka yang mendatangi rumah Anda. Jangan bohong,” tegasnya.

Kata Yan, kesaksian dan BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat dan daerah, para kader Demokrat dipertemukan dengan Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan di partai berlambang Mercy ini secara inkonstitusional. “Tujuannya untuk kepentingan terkait Capres 2024,” papar Yan.

Ia mengingatkan, saat Presiden SBY berkuasa mengangkat Moeldoko menjadi Panglima TNI. “Saat kita diberi kebaikan oleh orang lain maka janganlah lupa untuk membalas kebaikannya. Jika tak mampu membalas, maka minimal dengan mendoakannya. Bukan malah mengkhianatinya,” kata Yan.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko ada di balik upaya pengambilalihan partainya secara paksa.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” kicaunya, lewat akun Twitter pribadinya, Senin (1/2).

Moeldoko, menjawab tudingan dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ada pejabat di lingkungan dekat Presiden Joko Widodo yang ingin mengambil paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

“Saran saya, menjadi seorang pemimpin harus menjadi kuat jangan mudah baperan, terombang ambing dan seterusnya,” kata Moeldoko, dalam pejelasannya via zoom, Senin malam (1/2/2021).

Moeldoko juga sempat menyinggung, bahwa ada larangan untuk anak buah tidak boleh ke mana-mana. “Kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana, diborgol saja kali,” katanya.

Tidak dijelaskan, apakah yang dimaksud adalah kader Partai Demokrat atau siapa. Tetapi mantan Panglima TNI itu juga memprotes pernyataan AHY kalau ada pihak luar yang ingin mengkudeta.