Penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) diduga terkait atas bocornya operasi Delima BIN dan tertangkapnya tiga anggota telik sandi negara itu di kawasan Markaz Syriah Megamendung, Kabupaten Bogor.
Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (8/12/2020). “Walaupun BIN membantah ada operasi Delima dan anggota tertangkap Laskar FPI. Itu sudah prosedur dalam operasi intelijen yang tidak ada pengakuan,” ungkapnya.
Kata SBK, tertangkapnya tiga anggota BIN di Megamendung diduga membuat petinggi BIN sangat marah dan melakukan balas dendam. “Makanya dilakukan operasi balasan terhadap Laskar FPI secara massif, sistematis dan terstruktur termasuk mematikan CCTV di jalan tol untuk menghilangkan barang bukti,” papar SBK.
SBK mengatakan, operasi balasan ini juga menyasar Habib Rizieq Syihab (HRS). “Tidak berlebihan Sekjen FPI Munarman mengatakan nyawa HRS ternacam,” papar SBK.
Menurut SBK, meninggalnya enam laskar FPI ini sangat sulit diungkap karena diduga melibatkan BIN. “Kasus Munir saja sampai sekarang terkatung-katung,” pungkas SBK.